LONDON – Pemilik Chelsea Roman Abramovich akhirnya menyerahkan kepengurusan The Blues, imbas konflik Rusia-Ukraina.
Roman Abramovich mundur dan menyerahkan semua aspek pengambilan keputusan di Chelsea kepada tujuh sosok di dewan direksi yayasan tersebut. Termasuk di antaranya adalah chairman Bruce Buck, pelatih kepala tim wanita Emma Hayes, dan ketua Badan Atletik Dunia, Lord Sebastien Coe.
Sosok-sosok lain di dewan tersebut adalah Piara Power (chief executive yayasan anti rasisme Kick It Out), Paul Ramos (direktur finansial Chelsea), John Devine (pengacara olahraga yang telah malang-melintang di klub-klub Premier League), dan Sir Hugh Robertson (mantan menteri Inggris).
Dalam pernyataan resmi Chelsea, Roman Abramovich memilih mundur untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Selama hampir 20 tahun saya di Chelsea FC, saya selalu memandang peran Saya sebagai penjaga Klub, memastikan bahwa kita suses seperti yang kita bisa hari ini, serta membangun masa depan,” kata Roman Abramovich.
Langkah tersebut dia ambil setelah banyaknya tekanan yang menyebut Abramovic punya kedekatan khusus dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Abramovich diketahui adalah salah satu orang terkaya Rusia dan diyakini dekat dengan Presiden Putin. Hal tersebut tentu menimbulkan rasa khawatir mengenai masa depan Chelsea.
Imbasnya, beberapa anggota parlemen Inggris bersuara untuk meminta Abramovic untuk angkat kaki dari tanah Inggris.
Abramovich pun melepas keterlibatannya dalam klub asal London tersebut. Dia menyerahkan kepengurusan ke pihak yang dinilai dapat dipercaya.
“Saya mengambil keputusan untuk kepentingan klub. Saya selalu berpegang pada nilai tersebut. Untuk itu, hari ini saya memberikan wewenang kepengurusan Chelsea FC kepada Chelsea Charitable Foundation,” kata Abramovich. (bbs/ran)