Telepon Putin, Akhirnya Xi Jinping Turun Tangan

Jabarekspres.com – Beberapa hari sudah selesai Putin mengumumkan perang, situasi dan keadaan di Kyiv saat ini mengkhawatirkan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melaporkan data terkait korban tewas dan luka-luka akibat serangan Rusia pada Kamis 24 Februari 2022. Berdasarkan laporan hingga Kamis malam, terdapat 137 korban tewas dan 316 korban terluka.

Semua pihak tentunya berpangku tangan untuk menghentikan serangan Rusia di bawah restu Putin yang akan terus membahayakan masyarakat sipil.

Begitu juga dengan China. Sebelumnya juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam konferensi pers menyatakan sikap China yang mendukung solusi perundinngan damai di antara Rusia dan Ukraina.

Karena konflik tidak juga reda, Presiden China Xi Jinping menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin lewat panggilan telepon setelah tentara Rusia melancarkan agresinya ke Ukraina.

Dalam percakapan panggilan telepon itu Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Vladimir Putin untuk menghindari sentimen “Perang Dingin”. Xi Jinping juga meminta agar Putin menghormati kedaulatan seluruh bangsa dan menjaga stabilitas perdamaian dunia dari perpecahan, dilansir dari Global Times, Jumat (25/02/2022).

Xi juga mengatakan bahwa China mendukung Rusia dalam menyelesaikan masalah tersebut melalui perundingan dengan Ukraina. Presiden Putin pun menyatakan kesediaan Rusia untuk melakukan perundingan yang sangat terbuka dengan Rusia.

Sebelumnya China memang sudah menyatakan sikapnya lewat jubir Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.

”China telah secara aktif mempromosikan penyelesaian politik masalah Ukraina dan menekankan semua pihak terkait harus mematuhi arahan umum penyelesaian politik. China akan terus melakukan upayanya sendiri untuk mempromosikan penyelesaian politik masalah Ukraina,” ungkapnya.

Seorang asisten peneliti dari Pusat Studi Rusia di Universitas Normal China Timur Cui Heng mengomentari percakapan antara Presiden Xi dan Presiden Putin dalam panggilan telepon itu.

“Pembicaraan Xi, yang menekankan penyelesaian damai melalui perundingan, sekali lagi menunjukkan pada dunia bahwa China adalah kekuatan besar yang bertanggung jawab dan berkontribusi untuk meredakan krisis,” katanya kepada Global Times.

Namun, krisis Ukraina sampai sekarang belum juga reda. Pertempuran militer Rusia dan Ukraina dikabarkan masih terjadi dalam skala masif di wilayah Kyiv, Bila Tserkva, Shulyavka Kyiv, Vasylkiv, dilansir dari The Kyiv Independent, Sabtu (26/02/2022).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan