JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali membahas terkait tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di kawasan industri. Menurutnya, keberadaan TKA diperlukan karena keterbatasan kemampuan tenaga kerja lokal.
Luhut meminta, agar kepada daerah dapat meningkatkan kualitas pendidikan karena akan berdampak pada kualitas tenaga kerja Indonesia. Saat ini, terdapat beberapa daerah yang punya kawasan industri, dimana masyarakatnya memiliki kemampuan dan pendidikan yang rendah.
Seperti, kawasan industri di Morowali, Weda Bay, Konawe, dan lain sebagainya. Menurut Luhut, kurangnya kualitas pekerja dan rendahnya pendidikan karena pemerintah kurang memperhatikan kualitas pendidikan.
Padahal, kualitas pendidikan sangat penting untuk dapat bersaing secara global dan pembangunan bangsa. “Daerah industri yang baru dibangun kayak di Morowali, Weda Bay, Konawe, dan lain-lain itu tingkat pendidikannya rendah,” kata Luhut secara virtual, Kamis (24/2).
Banyak pihak yang protes terkait keterlibatan TKA dibandingkan lokal. Bahkan, banyak pihak yang marah karena minimnya penyerapan tenaga kerja lokal. Padahal, kualitas pendidikan tenaga kerja lokal di kawasan industri masih buruk.
“Masih banyak di daerah itu orang ditanya 7×7 itu 77,” sebutnya.
Meskipun demikian, kata Luhut, pemerintah tidak akan menyerah dan akan segera melakukan pembenahan di dunia pendidikan. Sehingga, pemerintah meminta dibangun politeknik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia alias tenaga kerja lokal.
Serta, kualitas sekolah menengah di daerah yang ada kawasan industri juga kini mulai ditingkatkan. Pembenahan dilakukan mulai dari para pendidik hingga infrastruktur penunjang. Sehingga ketika lulus sekolah memiliki kemampuan yang mempuni.
“Kita train guru-gurunya, kita bikin politekniknya, dari SMA, SMP-nya diperbaiki. Jadi, kalau lulus pun bisa masuk mereka ke sini,” pungkasnya. (jawapos-red)