BEKASI SELATAN – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Alun-Alun Kota Bekasi di Jalan Veteran, Kelurahan Margajaya, Kota Bekasi, Senin (21/2/2012). Revitalisasi alun-alun ini bersumber dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pemprov Jawa Barat Tahun 2020 senilai Rp 20 miliar.
Dalam kesempatan itu, Kang Emil -sapaan karibnya Ridwan Kamil- menuturkan peresmian alun-alun ini merupakan peristiwa bersejarah melengkapi bentuk kasih sayang Pemprov Jabar kepada warga Kota Bekasi. Ia pun membukanya dengan sebuah pantun.
“Catat sejarah hari ini peresmian Alun-Alun Kota Bekasi. Ikan hiu lahap makan nasi, we love warga Bekasi. Dan sayang itu perlu komunikasi. Mau apa pasti dikasih,” kata dia membuka acara.
Wajah baru Alun-Alun Kota Bekasi ini merupakan komitmen Ridwan Kamil menjadikan perkotaan maupun pedesaan di wilayah Jawa Barat tetap berbahagia. Ia mengaku bahagia warga Kota Bekasi bisa menikmati ruang publik seperti daerah lainnya. Di mana sehari sebelumnya, Minggu (20/2) diresmikan Alun-Alun Pangbagea di Kabupaten Pangandaran.
“Kemarin masih suasana pedesaan ada pohon dan sungai. Dan dari ujungnya Jabar, saya terbang naik helikopter milik Polda Jabar. Di sini (Kota Bekasi, Red) padat sekali,” ujarnya.
Menurut tokoh nasional yang juga bakal Capres 2024 ini, kepadataan penduduk kota seiring hijrahnya warga desa agar memperoleh pekerjaan yang layak untuk meningkatkan taraf hidup. Namun di sisi lain membuat tekanan jam kerja, stres, ketidakwarasan dan empati kemanusiaan.
“Nah poin pembangunan alun-alun ini agar semua warga kota bisa bahagia. Dan kebahagiaan itu harus dianggarkan agar tercipta baldatun toyyibatun warobbun ghofur. Jadi kami ingin alun-alun ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan masyarakat,” imbuh dia.
Mantan wali kota Bandung ini berharap pembangunan infrastruktur yang digulirkan pemerintah menawarkan kenyamanan. Dengan begitu, warganya akan selalu rindu untuk saling berkumpul di ruang publik.
“Kalau warganya rindu alun-alun untuk kumpul, rindu pedesterian maka saya pastikan peradaaban Kota Bekasi tinggi. Eropa mah lewat,” tukas dia.
Apalagi, sambung dia, warga Kota Bekasi suka jajan makanan tradisonal di sekitaran alun-alun tersebut. Namun harus tetap sesuai zona agar tertib.