Covid-19 di Bandung, Antapani Penyumbang Kasus Aktif Tertinggi

BANDUNG – Pada pertengahan bulan Februari ini, laporan kasus baru penularan Covid-19 di Kota Bandung terus mengalami penambahan di setiap harinya.

Sesuai data yang disajikan di laman covid19.bandung.go.id per tanggal 18 Februari 2022 total kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung kini sudah berada di angka 8.119 jiwa naik 1.273 dari hari sebelumnya.

Melansir laman Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung itu, diketahui jika Antapani Kidul menjadi salah satu dari 10 Kelurahan penyumbang kasus aktif tertinggi di Kota Kembang.

Mengacu data peta sebaran kasus yang telah dilaporan, Antapani Kidul tercatat memiliki kasus aktif Covid-19 sebanyak 245 jiwa. Setelah itu, disusul Keluruhan Sarijadi 144 jiwa.

Diposisi selanjutnya Kelurahan penyumbang kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung Kelurahan Babakan Sari sebanyak 138 jiwa, lalu Kelurahan Dago sebanyak 128 jiwa.

Setelah itu, Kelurahan Margasari tercatat memiliki kasus aktif Covid-19 sebanyak 126 jiwa, kemudian Kelurahan Sadangserang 125 jiwa, lalu Kelurahan Turangga sebanyak 120 jiwa.

Berikutnya, Kelurahan Antapani Wetan terlaporkan memiliki kasus aktif Covid-19 sebanyak 119 jiwa, Kelurahan Sukamiskin sebanyak 116 jiwa, dan Kelurahan Cigadung sebanyak 115 jiwa.

Sebagai informasi, tak hanya kasus aktif baru yang terus bertambah tetapi kasus meninggal karena infeksi Covid-19 di ibukota Jawa Barat pun ikut bertambah.

Tercatat ada 1 kasus meninggal baru akibat infeksi virus tersebut. Sehingga, dengan adanya laporan baru itu secara akumulasi total konfirmasi yang meninggal menjadi 1.435 jiwa.

Di tengah kasus baru dan meninggal yang mengalami penambahan, turut dilaporkan bila konfirmasi sembuh dari infeksi Covid-19 di Kota Bandung secara keseluruhan ikut naik.

Per tanggal 18 Februari 2022, konfirmasi sembuh bertambah sebanyak 220 jiwa. Dengan adanya laporan itu secara keseluruhan total warga sembuh dari infeksi virus tersebut sudah sebanyak 44.930 jiwa.

Selanjutnya, untuk kategori suspek dilaporkan saat ini sebanyak 28.318 jiwa. Dari total itu, 20 jiwa di antaranya berstatus suspek dipantau, dan 28.188 discarded.

Lalu, untuk kategori kontak erat hingga saat ini tercatat sebanyak 33.663 jiwa. Berdasarkan data itu, diketahui ada 167 jiwa kontak erat dipantau dan sebanyak 33.496 kasus discarded.

Sebagai informasi, suspek merupakan orang yang memiliki gejala batuk pilek, demam atau sakit tenggorokkan yang memiliki riwayat perjalanan ke wilayah penyebaran virus maupun memiliki riwayat kontak dengan penderita.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan