BANDUNG – Sejauh ini kabar terkait kelangkaan minyak goreng masih berhembus kencang. Padahal pemerintah sudah menjamin ketersediaan minyak itu aman untuk 6 bulan ke depan.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menanggapi hal tersebut dalam sela-sela peninjauan ketersediaan minyak goreng di gudang retail, Yogya Junction Sumber Sari, Kecamatan Babakan Sari, Kota Bandung, pada Rabu (16/2).
“Stok (minyak goreng) cukup aman. Terus memang kami batasi orang beli. Paling banyak 2 liter. Tadi kami hanya menyakinkan, stoknya tersedia dan harga sesuai regulasi pemerintah,” ungkapnya.
Terkait kelangkaan minyak goreng yang ada di pasaran, dirinya mengungkapkan bahwa stok bisa habis salah satu penyebabnya mungkin akibat panic buying.
“Makanya tadi saya pantau, apakah memang tadi ada panic buying? Masyarakat jangan panic buying. Karena mungkin saja bisa terjadi, karena stok di toko ritel yang minimarket itu, kan, stok terbatas,” ujarnya.
Toko ritel, menurutnya, harus suplay cukup banyak. “Sehingga begitu buka, orang beli, habis. Secara psikologis membuat seolah-olah stok gak banyak (langka),” kata Yana.
Dia menambahkan, masyarakat tak perlu khawatir. Stok minyak goreng sebetulnya aman. “Silahkan beli dimana pun karena harganya relatif sama, sudah ditentukan regulasi pemerintah pusat Ro14 ribu/liter,” lanjutnya.
Adapun soal kemungkinan bahwa bakal adanya suplay khusus atau program khusus dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk para pedagang maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Yana menjawab, “Bisa saja nanti kita melakukan operasi pasar, mungkin saja,” pungkasnya. (zar)