BANDUNG – Guna memberikan perlindungan dan meningkatkan rasa aman kepada pengguna aplikasi digital atau E-Commerce dari ancaman kejahatan siber, Akulaku Finance Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Jawa (Polda) Jawa barat.
Menurut Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia, Efrinal Sinaga menjelaskan bahwa adanya kolaborasi ini merupakan bagian dari mitigasi risiko dan komitmen perusahaan secara konsisten untuk memberikan keamanan dan kenyamanan terhadap pengguna dari kejahatan siber.
“Jadi kolaborasi antara Akulaku dan Polda Jabar ini diharapkan dapat menjadi sebuah langkah penting dalam penguatan dan kemajuan aspek cyber security di Indonesia,” ujarnya, Rabu (16/2).
Erfinal menyebutkan kolaborasi dan inovasi dalam bidang keamanan data turut dibutuhkan untuk memperkuat perlindungan kepada pengguna dari berbagai modus social engineering yang kerap dilakukan oleh pelaku kejahatan.
Dia menjelaskan, salah satu modus kejahatan praktik social engineering ini kerap kali menyasar kepada nasabah teknologi finansial. Sehingga, para pelaku kejahatan, dapat memanipulasi nasabah dengan berpura-pura menjadi pihak resmi dari perusahaan tersebut.
“Pelaku dapat mengelabui nasabah dengan meminta one time password (OTP) dalam melancarkan aksi kejahatannya. Jadi Melalui kerjasama ini, kami berharap dapat membantu dan mewujudkan program literasi dan edukasi keuangan untuk meningkatkan inklusi keuangan ke tingkat 90 persen pada tahun 2024 nanti seperti yang diharapkan oleh Presiden Republik Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jabar Kombes Pol. Arif Rahman mengungkapkan bahwa adanya kerja sama ini diharapkan masyarakat dapat semakin terlindungi dari risiko kejahatan siber.
Sehingga dengan adanya hal ini, masyarakat dapat menjaga keamanan data pribadi masing-masing guna terlindungi dari berbagai ancaman kejahatan siber.
“Kami mengapresiasi inisiatif kolaborasi dari Akulaku yang berkomitmen penuh dalam meningkatkan keamanan dan perlindungan terhadap masyarakat dari berbagai risiko kejahatan phishing,” pungkasnya. (mg4/ran)