BANDUNG – Bersama insan media, DPW PKS Jabar menggelar peringatan Hari Pers Nasional secara virtual.
Ketua DPW PKS Jabar Haru Suhandharu mengatakan, sejauh ini peran media terhadap perkembangan politik dan pemerintahan sudah sangat baik.
Dalam perannya pihaknya selalu diminta tanggapannya oleh berbagai media terkait perkembangan pembangunan yang ada di Jawa Barat.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua DPW PKS Jabar Haru Suandharu mengucapkan selamat Hari Pers Nasional bagi wartawan di Jabar.
“Semoga dengan pesatnya arus informasi, semakin kritis dan tajam memberi informasi dan fakta melalui karya jurnalistik,” jelasnya.
“Selamat hari Pers Nasional, semoga pers profesional, kritis dan independen menjadi pengabar dan pengawal laju kehidupan demokrasi di Indonesia,”papar Haru saat FGD secara virtual melalui zoommeeting, Rabu 9 Februari 2022 sore.
Sementara itu, Ketua IJTI (Ikatan jurnalis televisi Indonesia) Jabar, Iqwan Saba yang hadir dalam FGD secara virtual berharap dengan momentum hari pers Nasional ini, menjadi mitra media penyeimbang Pemerintah.
“Kami berharap PKS menjadi penyeimbang isu-isu strategis di Pemerintahan Jabar, agar sosial kontrol media tetap berjalan sesuai fungsinya,” papar Iqwan.
Perwakilan dari media online, Sonny Budi Ramdhani selaku Pemred Kabarrakyat.co mengungkapkan bahwa semangat yang kritis.
“Di tahun 2004, PKS sangat kritis. Saat saya bekerja di media nasional tahun 2004 lalu PKS selalu dicari media sebagai Nara sumber yang kritis. Ini hemat saya harus menjadi prinsip, demi sejahteranya rakyat,” jelasnya.
Diakui Sonny, hampir semua partai punya sikap kritis. Namun PKS dinilai berbeda dengan partai lain.
“Yang saya alami selama menjadi wartawan demikian,” paparnya.
Dalam FGD yang digelar selama hampir 75 menit tersebut, juga dibahas isu isu yang tengah menghangat di Jabar.
Moderator kegiatan FGD Hari Pers Nasional DPW PKS Jabar, Hendra menjelaskan bahwa isu yang dibahas dalam FGD diantaranya yakni perihal penetapan PLT Walikota Bandung, kesiapan pemprov Jabar menghadapi Omicron.
“Beberapa isu strategis lainnya seperti kekerasan terhadap anak, kekerasan terhadap perempuan, hingga kelangkaan minyak goreng ikut dikritisi oleh Kang Haru Suandharu yang juga menjabat Ketua Fraksi PKS DPRD Jabar,” papar Hendra. (red)