“Sebagai motor utama penggerak berbagai program keagamaan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, telah menjadikan dirinya sebagai perangkat daerah yang gesit berinovasi, gesit berkolaborasi dan gesit bersinergi dengan berbagai elemen kunci yang ada di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Melalui program Sadesha ini diharapkan akan lahir peradaban Jawa Barat yang maju dari sisi ekonomi, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, sekaligus terdepan dalam pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Al-Quran.
“Salah satu targetnya, pada tahun 2023 nanti, tidak boleh ada desa di Jabar yang tidak punya penghafal Al-Qur’an. Selain mencetak penghafal Al-Qur’an di desa, para hafidz/hafidzah ini pun diberikan tugas untuk memberikan pemahaman tentang Al-Qur’an yang komprehensif, pemahaman agama, dan upaya-upaya menangkal paham radikalisme,” paparnya.
