Tingkat risiko dapat terkelola dengan baik yang mencerminkan terjaganya kualitas penyaluran kredit perusahaan dengan rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) di angka 1,3%, jauh dari angka rata-rata NPL bank nasional berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2021 yakni 3,35%.
“bank bjb senantiasa menyelaraskan kepentingan bisnis agar bergerak dalam koridor pemulihan ekonomi. bank bjb fokus dalam penyaluran pembiayaan pada segmen korporasi dan komersial, serta UMKM yang memiliki pengaruh signifikan dan prospektif,” katanya.
Kolaborasi bank bjb dengan Investree, kata Widi, juga akan mendorong penyaluran kredit UMKM secara signifikan karena perusahaan fintech lending ini merupakan pionir lebih dari 5 tahun. Investree telah berevolusi dari hanya berupa marketplace bagi mereka yang ingin mengajukan dan memberikan pinjaman menjadi sesuatu yang lebih berdampak – platform yang menawarkan solusi bisnis secara digital kepada para pegiat UKM melalui produk-produk pinjaman yang berfokus pada rantai pasokan serta menyediakan alternatif lain bagi masyarakat yang ingin memperoleh imbal hasil lebih secara nyaman dan bijak.
Menurutnya, platform Online seperti peer to peer Lending Investree akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, pemerataan ekonomi dan membuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan fintech Lending yang pesat seiring dengan meningkatnya penggunaan internet di masyarakat adalah sebuah peluang yang dapat dioptimalkan melalui sinergi dan kolaborasi yang saling menguntungkan dibanding memposisikan fintech sebagai kompetitor.
“Menjadi salah satu komitmen bank bjb dalam berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong kemajuan UMKM,” kata Widi. (*)