BANDUNG – Isak tangis keluarga mewarnai proses pemakaman Anggota Yonif 406/CK, Sertu Anumerta M Rizal Maulana Arifin yang menjadi korban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bukit tepuk kampung Jengernuk Disitrik Gome, Kabupaten Puncak jaya, Provinsi Papua, pada Kamis (27/1) kemarin.
Aca Suhendar, selaku orang tua almarhum mengatakan bahwa Sertu Anumerta Muhammad Rizal Maulana Arifin merupakan sosok yang bijaksana dan sholeh semasa hidupnya. Sehingga ia mengungkapkan, keluarga sangat bangga dengan kepergiannya.
“Ini sangat terharu dengan rasa kebanggaan saya selaku orang tua mempunyai anak seperti M Rizal, seolah-olah itu saya berhasil secara duniawi saya berhasil mendidik anak saya dari lahir sampai dewasa sampai meninggal anak itu, seolah-olah tidak meresahkan keluarga atau masyarakat, dia sangat Soleh sekali,” ucapnya sesuai mengantar kepergian Sertu Anumerta M Rizal Maulana Arifin, di TMP Pahlawan, Cikutra, Kota Bandung, Sabtu (29/1).
Aca juga mengungkapkan, bahwa anaknya ini dapat menjadi contoh bagi para anggota TNI lainya yang hingga saat ini sedang bertugas di Kabupaten Puncak jaya, Papua
“Kepada yang masih tugas atau yang masih berada di sana (Papua), tolong yang pertama M Rizal itu harus dijadikan satu Contoh, satu teladan bagi teman-temannya bisa bersemangat,” ungkapnya
Bahkan pada saat hari-hari terakhir Almarhum, Aca mengatkan bahwa Sertu Anumerta M Rizal Maulana Arifin sempat mengabari ibunya melalui video call untuk meminta doa dan kado ulang tahun yang akan jatuh pada Minggu (30/1) besok.
“Waktu komunikasi terakhir itu dengan mamahnya itu hari Rabu malam, itu video call, bahkan dia pernah bilang ke mamahnya bilang Ijal (M Rizal) sayang mamah sayang bapak sayang AA, tolong mah sebentar lagi Ijal ulangtahun, Ijal minta kado doa yg terbaik buat Ijal, cuman itu video call kepada mamahnya,” ucapnya
Selain mengabari kepada orangtuanya, aca mengatakan bahwa Almarhum juga sempat memberi pesan kepada tunangannya melalui video call.
“Bahkan ketunangannya hari Rabu malam itu jam 1 jam 2 malam masih video call. Jadi lepas video call itu pas hari Rabu malam itu pas dia mau solat subuh, itu lepas kontak, beberapa menit kemudian langsung saya dapat kabar dari tunangannya soalnya ada temannya disana yang selalu kontak, Pertama saya tidak percaya, tapi setelah saya dengar dari Mabes (Markas Besar TNI), KSAD, saya yakin, bahkan saya ikhlas Ridha itu kehendak Allah, mungkin itu yang terbaik buat anak saya syahid Insyaallah,” tuturnya