SOREANG – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan, nilai investasi pertanian Kabupaten Bandung mencapai Rp5 triliun per tahun. Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri kegiatan Gerakan Tanam Kopi (Gertak) bersama Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) di PT Geodipa Energy, Pasir Jambu, Rabu (26/1) kemarin sore.
“Capaian ini tidak lepas dari peran para petani kita. Di mana hampir 50 persen dari 3,6 juta penduduk Kabupaten Bandung berprofesi di sektor pertanian,” ucap Kang DS panggilan panggilan akrab Bupati Bandung.
Melihat potensi tersebut, Kang DS menilai, sektor pembangunan pertanian di daerahnya akan tetap menjadi andalan lokomotif pembangunan perekonomian di Kabupaten Bandung.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengeluarkan sejumlah kebijakan pengembangan kawasan pertanian, seperti perluasan tanam komoditi strategis, peningkatan mekanisasi pertanian, sistem bertani dengan agro solution (sibedas) serta penyedian kartu tani sibedas yang meliputi asuransi seluruh areal tanaman padi yaitu 31.425 ha, dan 7900 ekor sapi produktif.
“Jumlah kartu tani yang siap sebar sebanyak 42.000 kartu. Kami berharap, program tersebut mendapatkan dukungan dari Kementan dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani dan peningkatan daya saing produk pertanian,” jelas Kang DS.
Tak lupa dirinya juga megapresiasi Kementan RI yang telah menjadikan Kabupaten Bandung sebagai contoh koperasi kopi Indonesia.
“Insyaa allah tahun ini akan mulai dibangun Pusat Bisnis Kopi Indonesia di wilayah Kecamatan solokanjeruk. Dalam hal ini pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan seluas lima hektar, lengkap dengan dukungan perizinannya.
Sementara Mentan SYL mengungkapkan, lahan, agroklimatologi dan ketinggian Kabupaten Bandung sangat bagus untuk penanaman kopi.
“Saat ini kualitas kopi di Indonesia menempati posisi 5 dunia. Kami akan dorong daerah-daerah yang memiliki lahan untuk ditanami kopi. Dengan begitu misi kami untuk mengirim kopi asli Indoneisa ke seluruh dunia bisa tercapai,” pungkas Mentan SYL. (yul)