30 Siswa dan 5 Orang Guru Jalani Tes Swab, Kepsek SMP Assalam Ungkap Alasannya

BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pendidikan (Disidik) kini tengah melakukan tes swab antigen secara acak kepada siswa dan tenaga pendidik yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.

Hal tersebut digelar guna mengantisipasi terjadinya penyebaran virus Covid-19 varian baru berjenis Omicron di lingkungan sekolah.

Menurut Kepala Sekolah SMP Assalam, Kota Bandung yang saat ini sedang melakukan Swab acak kepada siswa dan gurunya, Andri Faturohman Hidayat mengatakan bahwa dengan ditunjuknya oleh Pemerintah untuk melaksanakan swab acak kepada siswa dan guru sangat disambut baik.

Pasalnya, Andri mengatakan bahwa pihaknya ingin menguji sudah sejauh mana penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) di SMP Assalam.

“Jadi kami bangga dengan adanya swab acak ini, karena sebagai langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19 apalagi kita sudah memasuki PTM 100 persen, jadi ingin mengetahui sejauhmana Prokes yang sudah kami terapkan disini,” ucapnya saat ditemui di SMP Assalam Kota Bandung, Selasa (25/1).

Andri juga menyebut, pelaksanaan swab acak kepada siswa dan pengajar ini, pihaknya telah bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskemas Pasundan. Yang nantinya, lanjut dia, sebanyak 30 siswa dan 5 orang pengajar akan akan dilakukan sampling Swab acak.

Ia menambahkan, 30 orang siswa yang nantinya akan dilakukan sampling tes swab acak ini di ambil dari masing-masing kelas mulai dari kelas 7 hingga 9, dan termasuk pengajar yang sering memberikan materi pelajaran kepada siswa.

“Untuk 30 siswa kita ambil secara acak tapi kita ingin mewakili Setiap kelasnya, karena kita ada 15 kelas, jadi satu kelas 2 siswa mulai dari kelas 7 hingga 9. Dan kemudian guru juga sama yamg mengajar kelas 7 sampai 9, tetapi yang notabene guru yang banyak ngajar ke kelas,” ungkapnya

“Dan kami berharap nanti hasilnya menunjukkan hasil yang baik, sehingga masih diizinkan untuk terus melangsungkan PTM 100 persen yang sudah di atur sama Disdik,” imbuhnya.

Bahkan Andri juga menuturkan, jadi apabila nanti terdeteksi hasil positif Covid-19, pihaknya akan berkoordinasi langsung dengan Puskemas setempat untuk menangani langsung siswa atau pengajar yang menunjukan hasil positif.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan