JAKARTA – Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid menyampaikan kritikan dari biro travel terkait pelaksanaan ibadah umrah serta biaya karantina di Asrama Haji yang dinilai cukup mahal.
“Kita rapat dengan Satgas Covid-19, untuk karantina umrah itu ditempatkan di asrama haji. Informasi yang kami terima, ternyata di asrama haji juga mahal,” ujar Abdul Wahid dalam Rapat Kerja bersama Menteri Agama, Senin (24/1).
Berdasarkan informasi yang dia terima, biaya untuk karantina berada pada kisaran angka Rp700 ribu sampai Rp1,5 juta sehari. Menurut Abdul Wachid, biaya ini terlampau mahal untuk biaya karantina.
“Ini dari asrama haji. Kami mohon ini umrah,” imbuh Abdul Wachid.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief pun memberikan jawaban. Dia menyampaikan bahwa harga yang ditetapkan untuk karantina sudah sangat murah.
“Mengenai harga kita sudah merumuskan, secara prinsip kita akan menawarkan harga affordable atau lebih murah dari yang lain karena tinggal di asrama,” kata Hilman Latief.
Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp 3,5 juta untuk 7 hari, bukan satu hari. “Dari list yang diajukan, dua sampai Rp 3,5 juta itu sampai 7 hari. Saya kira ini sangat-sangat murah, bukan satu hari tapi 7 hari,” ucap Hilman Latief.
“Makannya 3 kali, saya kira ini sudah cukup masuk dalam kategori yang cukup murah,” pungkas Hilman. (jawapos/ran)