Siswa SD Diduga Disuntik Vaksin Kosong, Ini Kata Dinkes

MEDAN – Dinas Kesehatan Kota Medan, Sumatera Utara, sedang menyelidiki kasus siswa sekolah dasar SD yang diduga disuntik vaksin kosong di Kecamatan Medan Labuhan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Polres Pelabuhan Belawan terkait kasus siswa SD yang diduga disuntik vaksin kosong.

”Hasil koordinasi dengan polisi, diduga dari video itu, ada dua anak. Yang lain masih sesuai prosedur (penyuntikan vaksin),” kata Taufik Ririansyah seperti dilansir dari Jawapos.com, Jumat (21/1).

Dinkes Kota Medan masih menunggu hasil investigasi dari kepolisian mengenai kasus siswa SD yang diduga disuntik vaksin kosong. Hingga saat ini, proses pemeriksaan terhadap tenaga medis yang menjadi vaksinator dan pemanggilan sejumlah saksi lain, seperti orang tua pelajar maupun pihak sekolah masih berlangsung.

”Kami akan terus berkoordinasi terkait kasus ini,”ucapnya.

Sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan seorang siswa SD disuntik dengan vaksin kosong viral di media sosial (medsos). Kejadian dalam video itu diketahui berada di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara memperketat pengawasan dan pemeriksaan kedatangan orang di pintu masuk jalur darat, laut, dan udara. Hal itu sebagai langkah preventif menyebarnya Covid-19 varian Omicron.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan, aturan pengetatan pintu masuk diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor 440.443/1086/DINKES/1/2022 terkait pencegahan dan pengendalian Covid-19 termasuk varian Omicron.

Dalam surat edaran tersebut, lanjut dia, disebutkan beberapa daerah yang menjadi titik pintu masuk ke wilayah Sumut. Di antaranya Asahan, Tanjung Balai, Batubara, Medan, Deli Serdang, Tapanuli Utara, dan Sibolga.

”Pengetatan di pintu masuk negara terkait pejalan luar negeri dan di perbatasan antarprovinsi terkait pejalan kaki dalam negeri untuk mengantisipasi masuknya varian baru korona,” tutur Aris Yudhariansyah.

Dia menyebutkan, pihaknya bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk melakukan pemeriksaan PCR bagi setiap pelaku perjalanan dari luar negeri. Apabila ditemukan hasil PCR positif Covid-19, para pelaku perjalanan luar negeri akan diperiksa ke laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan