BEKASI – Banjir yang menggenangi Bekasi beberapa waktu terakhir membuat banyak pihak dihimbau untuk waspada, meski ketinggian air naik turun tergantung dengan intensitas air hujan, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyiagakan puluhan personel berikut peralatan penanggulangan bencana di titik rawan banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan langkah tersebut diambil sebagai antisipasi potensi bencana banjir.
“Kita siagakan 70 personel, 50 perahu karet, 12 unit mesin tempel, karung, bambu, beronjong, serta bahan makanan seperti mi instan dan air minum,” Ujarnya di Cikarang, Kamis (20/1).
Dia menjelaskan saat ini perahu karet sudah didistribusikan di titik rawan banjir begitu pula dengan tenda evakuasi yang sudah terpasang di area evakuasi warga.
“Sudah kita distribusikan peralatan yang kita punya, misalnya perahu karet dan perahu polytelin sudah kita parkir di beberapa titik yang memang kita petakan sebagai wilayah rawan banjir,” katanya.
Apabila terjadi banjir, kata dia, perahu karet itu sudah siaga dan siap dipakai oleh petugas BPBD, personel Desa Tanggap Bencana (Destana), relawan, maupun masyarakat untuk keperluan evakuasi.
“Posko pemantauan juga kita dirikan di sekitar tanggul Sungai Citarum yang kritis seperti di wilayah Kecamatan Cabangbungin dengan personel yang siaga selama 24 jam di titik tersebut,” ucapnya.
BPBD Kabupaten Bekasi juga terus melakukan pemantauan terhadap sungai yang dinilai rawan meluap di beberapa kecamatan terutama Sungai Cibeet dan Citarum.
kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said mengatakan hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan genangan di sejumlah wilayah antara lain Kecamatan Cikarang Utara, Karangbahagia, Cibitung, serta Tambun Utara.
“Di Kecamatan Karangbahagia ketinggian air mencapai 10-60 sentimeter tapi masih mengalir dan informasi terakhir sudah mulai surut. Demikian juga di daerah Kali Ulu Cikarang Utara dan Perumahan Villa Mutiara Cibitung juga informasinya sudah surut,” katanya.
Menurut dia banjir terjadi apabila ketinggian muka air sudah di atas 60 sentimeter dan menggenangi suatu wilayah selama lebih dari 12 jam.
“Saat ini genangan air yang terjadi di beberapa titik Kabupaten Bekasi untuk sementara masih di bawah ukuran itu namun kita terus siaga dan masyarakat juga kami minta untuk waspada,” kata dia.(ant/rit)