Banyak Negara Tak Lockdown Meski Kasus Omicron Meningkat, Ini Alasannya

JAKARTA – Meskipun kasus Omicron meningkat di berbagai belahan dunia, namun tak banyak negara yang memberlakukan pembatasan wilayah atau lockdown seperti sebelumnya. Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Dia mengatakan karena saat ini seluruh negara di dunia sedang berupaya menyesuaikan situasi pandemi menjadi endemi Covid-19. Hal itu tercemin dari sikap dunia dalam mengambil langkah kebijakan terhadap penanganan virus varian baru Covid-19 yaitu Omicron.

“Di berbagai negara kenaikan Covid tidak diikuti dengan restriksi, tidak seperti waktu Delta, Ini adalah untuk menuju fenomena endemi,” kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (19/1).

Sri Mulyani mengungkapkan, virus Covid-19 tidak akan hilang tapi dampaknya dapat diredam dengan protokol kesehatan tanpa mengorbankan aktivitas perekonomian di masing-masing negara.

“Komprominya melalui protokol kesehatan dan bagaimana new lifestyle dalam situasi kita bisa meminimalkan dampak kemungkinan transmisi korban akibat pandemi,” ungkapnya.

Sri Mulyani menjelaskan alasan beberapa negara tidak memilih kembali menerapkan kebijakan lockdown karena adanya vaksin Covid-19 yang membantu daya tahan tubuh manusia sehingga tidak berbahaya seperti varian sebelumnya.

“Sehingga kalau masyarakat tetap disiplin dari sisi protokol kesehatan dan mau ikuti vaksinasi apalagi booster, mereka percaya itu bisa melakukan kegiatan ekonomi seperti biasa tanpa meningkatkan risiko dari sisi korban,” pungkas Sri Mulyani. (jawapos/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan