JAKARTA – Saat ini Indonesia sedang dihantui peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron. Demi jaga kelancaran ajang MotoGP Mandalika nanti, pemerintah Indonesia sedang berusaha dengan cara menggencarkan vaksinasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, program vaksinasi menjadi andalan untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga Omicron untuk penyelenggaraan MotoGP Mandalika.
Maka pemerintah Indonesia kini tengah berupaya menjaga kelancaran acara MotoGP Mandalika, jangan sampai peningkatan Covid-19 di INdonesia menjadi terganggu.
Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah terus berupaya untuk menjaga ketersediaan vaksin. Seperti vaksin merah-putih maupun dari luar negeri untuk mendukung supply vaksin di Indonesia.
“Vaksin juga sudah kami siapkan, baik yang produksi dalam negeri seperti vaksin Merah-Putih maupun dari luar negeri untuk mendukung supply vaksin di Indonesia, termasuk yang akan digunakan menjelang MotoGP Mandalika, Lombok,” kata Airlangga dalam keterangannya secara virtual, Senin (17/1).
Airlangga berharap, sebelum pelaksanaan MotoGP Mandalika pada bulan Maret nanti vaksinasi dosis kedua dan dosis ketiga atau booster sudah mencapai target untuk mengurangi kemungkinan paparan Covid-19 di antara para penonton yang hadir.
Untuk gelaran MotoGP 2022 seri-2 pada tanggal 18 – 20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Presiden Jokowi sudah menyetujui untuk dilakukan penambahan jumlah penontonnya menjadi sebanyak 100.000 penonton (50% kapasitas) dari yang tadinya hanya 63.534 penonton.
Hal ini juga didukung oleh perkembangan Vaksinasi di Pulau Lombok, dimana untuk semua Kabupaten/Kota di Lombok sudah mencapai di atas 70% untuk Vaksinasi Dosis-1. Misalnya Kota Mataram, persentase Vaksinasi Dosis-1 mencapai 109,26% dan Dosis-2 sebanyak 78,30%, dengan total sasaran booster pada Januari-Maret 2022 sebesar 158.301 orang.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penanganan ketat Covid-19 secara nasional akan dilakukan mulai dari Jakarta, yang notabene saat ini menjadi sorotan dan akan dijadikan medan tempur varian Omicron yang pertama di Indonesia.
“Lebih dari 90 persen transmisi lokal varian Omicron terjadi di Jakarta. Jadi, kita harus mempersiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron dan kita harus bisa memastikan kita bisa menangani,” pungkasnya. (red)