JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa tidak bisa memastikan izin penyelenggaraan ibadah haji 2022 tergantung dari kebijakan pemerintah Arab Saudi.
“Terkait kepastian ibadah haji 2022 dan kita semua ketahui ini tergantung kebijakan pemerintah Saudi sebagai pengelola keluar masuk jamaah,” ujar Menag, Yaqut Cholil Qoumas, Senin (17/1).
“Tidak ada yang bisa memastikan sampai sekarang soal ibadah haji 2022, saya yakin pemerintah Saudi pun belum memiliki skema memastikan atau tidak, karena banyak yang dievaluasi, apalagi Omicron semakin banyak kasusnya,” tambahnya.
Permasalahan pemberian izin penyelenggaraan ibadah haji 1443 H ini bukan hanya untuk Indonesia saja, tapi seluruh negara di dunia. Apalagi penetapan kebijakan setiap negara berbeda-beda terkait hal tersebut.
“Selain berdoa kita juga melakukan pendekatan, ini juga tidak bisa tidak terkait dengan negara lain, karena pembukaan haji ini dilakukan oleh seluruh negara, jadi sangat terkait dengan kebijakan Saudi dengan negara lain,” katanya.
Menurutnya, koordinasi terkait hal ini bukan hal yang mudah. Meskipun begitu, dia merasa tidak perlu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turun tangan mengatasi masalah pembukaan ibadah haji ini untuk Indonesia.
“Ini bukan hal mudah, tapi kalau harus presiden yang turun tangan, ini bukan waktunya, selama kita bisa, belum perlu lah, karena apa yang kita lakukan ini sudah terkomunikasi terus menerus, baik surat menyurat dan telepon ke otoritas di Saudi, jadi kita tunggu saja prosesnya,” pungkasnya. (jawapos/ran)