Stadion GBLA Terbengkalai, Proses Lelang Pengelolaan Molor!

BANDUNG – Sudah sejak lama keberadaan Stadion GBLA Gelora Bandung Lautan Api) tidak digunakan untuk berbagai even olahraga.

Padahal anggaran untuk membangun stadion kebanggan masyarakat Kota Bandung ini mencapai ratusan miliar.

Kondisi Stadion GBLA juga bisa dikatakan kurang terawat. Bahkan diberbagai sudut stadion terlihat kotor dengan banyak ditumbuhi illalang.

Menanggapi kondisi ini, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan untuk pemeliharaan Stadion GBLA saat ini sudah masuk proses lelang. dan terkendala proses administrasi.

“Masih terus berproses, karena ternyata ada beberapa regulasi yang harus tetap ditempuh untuk bisa melakukan (pengelolaan) sampai proses lelang,” ucapnya, seusai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal anak usia 6-11 tahun di SD Bintang Mulia Mekarwangi, Jum’at (14/1).

Meski tidak menjelaskan secara detail, Yana beralasan belum terlaksananya lelang status pengelolaan Stadion GBLA ini dikarenakan adanya beberapa faktor. Namun, lanjut dia, pihaknya akan memastikan bahwa itu akan terus berproses.

“Ternyata panjang sekali prosesnya, seperti di awal harus ada serah terima dari PT Adhi Karya ke Pemkot, dan itu butuh waktu lama. Jadi kendalanya masih di administrasi internal,” ujarnya.

Dengan adanya proses lelang tersebut, Yana mengungkapkan bahwa nantinya siapapun boleh menjadi kandidat. Sehingga tidak hanya PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) saja yang nantinya akan ikut mengelola

“Sesuai regulasi. Kan diregulasi bahwa lelang itu terbuka. Jadi siapapun bisa ikut. Kita targetkan harus secepat-cepatnya yah, mudah-mudahan di tahun ini bisa terlaksana, tidak tertunda lagi,” katanya.

Dengan adanya keterlambatan porses lelang tersebut, Yana berharap Stadion GBLA bisa dikelola pihak ketiga secepatnya terlaksana.

Menurutnya, serah terima sudah beres, tahap satu itu stadionnya termasuk juga lapangannya. Selain itu, beberapa fasilitas penunjangnya,

”Jadi beberapa hal yang belum ter-cover, seperti tempat parkir, kemudian ada beberapa tambahan kaya (jumlah) kursi sedikit, ada di tribun ada (masalah) apa. Jadi memang harus jadi kesatuan saat, dua, dan tiga nya,” pungkasnya.(mg4/wan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan