Alat Berat dari Sumedang dan Garut Dikerahkan untuk Evakuasi Material Longsor Cibugel

SUMEDANG – Alat berat dari Sumedang dan Garut dikerahkan untuk proses evakuasi material longsor yang menerjang wilayah Desa Buana Mekar, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang merespons langsung laporan peristiwa longsor di Cibugel dengan menerjunkan anggota beserta satu unit Beko.

Kepala Seksi Darurat BPBD Kabupaten Sumedang, Apih Dani menerangkan, pihaknya langsung melakukan pendataan saat sampai lokasi longsor di Cibugel.

“Kami sudah melakukan assesment dipimpin langsung oleh Kalak BPBD Sumedang (Alex Suheriyawan),” kata Dani melalui panggilan telepon, Jumat (14/1).

Dani menjelaskan, dalam penanganan cepat tanggap atas peristiwa longsor di Kecamatan Cibugel, pihaknya bekerja sama dengan berbagai instansi dan relawan, termasuk dalam proses evakuasi material tanah.

“Kerja sama dengan pihak terkait seperti PUPR , TNI, POLRI serta unsur Satpol PP Kecamatan Cibugel dan juga warga masyarakat Desa Buana Mekar,” kata Dani.

“Sehubungan lokasi kejadian ini berbatasan dengan Kabupaten Garut, maka Bupati Garut meninjau langsung ke lokasi kejadian,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek Cibugel, Iptu Ucu Abdurahman mengatakan, dalam proses evakuasi material tanah akibat longsor yang menutupi ruas jalan penghubung Sumedang-Garut, pihaknya telah melakukan rekayasa lalu lintas.

“Untuk menghindari jalan yang tertutup meterial longsoran tanah, tim gabungan sudah mengarahkan kepada para pengguna jalan untuk melalui jalan alternatif,” ujar Ucu.

Ucu menuturkan, bagi para pengguna jalan serta warga Desa Buana Mekar diharapkan supaya tidak mendekati area longsor sampai proses evakuasi material tanah selesai.

“Hindari longsoran Cibugel, pengguna jalan dialihkan gunakan jalur alternatif lewat Cirapuhan Jaya Mandiri,” tutur Ucu.

Ucu menjelaskan, sebagai bentuk antisipasi sekaligus pengamanan, pihaknya saat ini menempatkan anggota dilokasi longsor.

“Untuk memastikan tidak ada warga yang mendekat ke lokasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan,” kata Ucu.

“Proses evakuasi tanah, batu dan pohon dalam pantauan, dibantu menggunakan dua alat berat (Beko). Satu alat berat dari Kabupaten Sumedang, satu lagi dari Kabupaten Garut,” tutupnya. (mg5/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan