DEPOK – Wali Kota Depok Mohammad Idris mencurigai ada yang melakukan peretasan pada akun twitter Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. “Ini memang pihak kepolisian akan melakukan pemeriksan, seharusnya ya difokuskan ini dari mana ini,” ucap Idris di RSUI, Depok, Rabu (12/1).
Idris mencurigai akun resmi Pemkot Depok tersebut diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Iya, akun kami diretas, pelakunya harus diberikan hukuman yang setimpal. Sebab ini kejahatan IT yang tidak bisa didiamkan,” tegasnya.
Idris menyerahkan seluruhnya pada pihak kepolisian untuk melakukan pemeriksaan.
“Silakan diperiksa informasi seperti ini dari mana, awalnya bagaimana, dari keterangan yang ada akan ketahuan siapa yang hack (retas) akun itu,” katanya.
Sebelumnya media sosial Twitter dihebohkan dengan aktivitas akun resmi Pemerintah Kota Depok yang me-retweet ajakan memburu keluarga polisi penembak laskar Front Pembela Islam (FPI).
Banyak warganet yang memberikan berbagai komentar, hingga menandai atau menyebutkan akun Twitter Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Manto mengaku sedang menelusuri hal tersebut.
Manto mengeklaim admin Twitter Pemkot Depok menampik hal itu.
“Pihak kami telah menanyakan kepada admin Twitter Pemkot, bahwa yang bersangkutan tidak me-retweet hal tersebut,” ucapnya saat dihubungi, Minggu (9/1).
Manto juga menyatakan telah melakukan koordinasi dengan Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika untuk mengecek apakah akun Twitter Pemkot diretas atau tidak.
“Kami masih terus mencari tahu, kenapa bisa padahal admin tidak me-retweet,” kata Manto.(jpnn/ran)