Namun, secara umum, hal itu (berkomunikasi dengan boneka dll) tidak akan terjadi jika kondisi kejiwaan sehat. Artinya, produktif dan mampu mengelola stres serta berperan baik dalam lingkungan sosial, kecuali ada kaitannya dengan kepercayaan dan agama, itu bukan ranah saya lagi. Maka, saya menyarankan jika ada indikasi orang tersebut tidak realistis, sulit membedakan mana yang real dan tidak, better dibawa ke psikolog.
Sebagai ’’penonton’’, kita harus apa?
Saya melihat fenomena ini segera berlalu. Sehingga, menyikapinya secara terbuka saja. Tidak perlu melihat sebagai hal yang menyeramkan, berkaitan dengan mistis, dan sebagainya. Itu lebih ke kepercayaan. Tapi, dari sisi psikolog, kita perlu melihat boneka hanya sebagai objek, kita tidak bisa menjadikannya subjek. Saat kita memperlakukan dengan wajar, itu tidak menjadi soal dan tidak berdampak dalam kejiwaan. (jawapos-red)