BANDUNG – Jelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) menggelar vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun, dengan menyediakan 1500 vaksin Covid-19, di Taman Hutan Raya, Jalan Ir H Djuanda, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Kamis (6/1).
Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana mengatakan bahwa saat ini pihak kepolisian terus membantu pemerintah dalam mempercepat vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun.
“Untuk Polresta Kabupaten Bandung, Soreang, hari ini direncanakan sekitar 1500 sampai 2000 vaksin untuk anak-anak usia 6-11 tahun,” ujar Suntana kepada Jabar Ekspres, Kamis (6/1).
Pihaknya menjelaskan bahwa saat ini dalam vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun tidak menemukan beberapa kendala.
“Secara teknis kami tidak mendapatkan kesulitan, gampang mengumpulkan anak-anak di sekolah-sekolah,” ucapnya.
Ia pun mengungkapkan telah melakukan kegiatan-kegiatan vaksinasi Covid-19 di berbagai tempat. Dengan itu, kata dia, percepatan vaksinasi bisa terus dilakukan. Salah satunya di Tahura tersebut, yakni dengan menyediakan 1500 vaksin Covid-19.
“Kita bikin acara-acara ditempat-tempat tertentu. Supaya anak-anak bisa bersemangat divaksin dan didampingi orang tuanya. orang tuanya yg mengantar bila anak-anak tersebut blm di vaksin pertama dan kedua, kita laksanakan vaksin juga,” kata Suntana.
Suntana berharap dengan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di wilayah Jawa Barat bisa terus dipercepat.
“Untuk khusus jawa barat kita harapkan dalam waktu dua minggu sampai tiga minggu anak-anak sudah disuntik vaksin 100 persen,” jelasnya.
“Seperti teman-teman ketahui bahwa tingkat provinsi untuk dosis pertama kita vaksinnya sudah di atas 77 persen. Untuk dosis dua sudah hampir 55 persen, dan untuk manula sudah diatas stantar nasional,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu peserta vaksinasi dari SDN Kordon 01, Deril (6), mengaku senang bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 usia 6-11 tahun.
“Saya udah divaksin, dan gak sakit kok,” katanya.
Ia mengaku dengan mengikuti vaksin tersebut bisa semakin sehat. Dengan itu, kata dia, bisa mengikuti sekolah dengan normal kembali.
“Lebih senang belajar langsung di sekolah, dari pada online di rumah. Kalau di sekolah senang ketemu teman-teman,” pungkasnya.* (mg2)