BANDUNG – Pada tahun 2022 ini, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung akan mendorong memberikan penguatan moderasi beragama.
Hal tersebut dilakukan sesuai dengan arahan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas bahwa moderasi beragama penting untuk menjaga kerukunan umat beragama.
Kepala Kantor Kemenag Kota Bandung Tedi Ahmad Junaedi mengatakan bahwa moderasi beragama dilakukan karena pihaknya menginginkan tahun 2022 bisa berjalan kondusif.
“Mudah mudahan di tahun 2022 itu tidak ada lagi apa yang disebut dengan radikalisme, tidak ada lagi apa yang disebut intoleran,” ujar Tedi saat ditemui di Kantor Kemenag, Jalan Soekarno-Hatta No 498, Kota Bandung, Senin (3/1).
“Jadi kita betul betul mengusung tema beragama secara wasatiiyah, secara tengah tengah secara bijak seperti itu,” tambahnya.
Pihaknya menjelaskan bahwa moderasi beragama akan dilakukan secara intern di kementerian Agama terlebih dahulu.
Menurutnya, secara teknis pihaknya akan melakukan secara intern kepada seluruh pejabat di kementerian Agama dengan diberikan bimbingan pelatihan.
‘’Itu pak Menteri Agama sudah memprogram kan seluruh pejabat, seluruh ASN kementerian Agama, itu akan diberikan pelatihan,’’kata Tedi.
Setelah modernisasi beragama ini terbentuk, nanti akan dilaksanakan dakwah keluar tentang bagaimana moderasi beragama,” ucapnya.
Dengan begitu dakwah akan lebih diatur, Tedi menepis anggapan tersebut secara langsung. Menurutnya yang akan dirubah adalah mindset atau berpikir pada da’i atau pendakwah.
“Cara berpikir temen temen para penyuluh, supaya cara penyampaian dakwahnya itu lebih wasatiyah lagi moderat. Semangat nasionalisme jelas ada kan begitu, sesuai dengan hubul waton minal iman,” pungkasnya.* (mg2)