Airlangga Hartarto Sebut Program Pemulihan Ekonomi Nasional Akan Dilanjutkan Pada 2022

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pada 2022 ini Program Pemulihan Ekonomi Nasioal (PEN) akan dilanjutkan kembali.

Saat ini Pemerintah telah mempersiapkan strategi untuk meraih peluang dan menjawab tantangan di tahun 2022 melalui kebijakan PPKM.

Percepatan vaksinasi secara masif, dan Program PEN menjadi instrumen utama di tahun 2022. Program PEN di tahun 2022.

‘’Ini akan didorong untuk front loading dan akan membantu mengamankan trajectory pemulihan ekonomi nasional,’’ kata Airlangga Hartarto dalam keterangannya, (3/12).

Dalam Presidensi G20, Indonesia juga berkesempatan menampilkan keberhasilan reformasi struktural di tengah pandemi.

Keberahasilan ini terwujud dalam Undang-Undang Cipta Kerja dan Indonesia Investment Authority (Sovereign Wealth Fund) sehingga akan meningkatkan confidence Investor Global.

Keuangan berkelanjutan dan arsitektur keuangan internasional juga telah menjadi bagian dari agenda prioritas yang akan memberikan kontribusi positif terhadap sektor keuangan.

Disamping Presidensi G20 yang akan bergulir sepanjang tahun 2022, akan menjadi pembahasan penting di tengah guncangan ekonomi global yang diakibatkan perang dagang dan pandemi Covid-19.

‘’Ini akan diwujudkan dalam bentuk Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang ditargetkan selesai diratifikasi pada kuartal I tahun 2022,’’ucap Menko Airlangga Hartarto.

Menurutnya, saat ini, sudah ada 7 Negara ASEAN  di antaranya, Brunei, Kamboja, Laos, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Myanmar dan 5 Negara Mitra ASEAN  seperti RRT, Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan) yang telah merampungkan ratifikasi.

‘’Ratifikasi oleh Pemerintah Indonesia menjadi syarat utama pemanfaatan Perjanjian RCEP di Indonesia,’’kata dia.

Menko Airlangga Hartarto menilai, RCEP memiliki  arti signifikan bagi ekonomi Indonesia. Sebab, 72 persen  aliran investasi asing masuk berasal dari negara anggota RCEP.

Melalui RCEP, Indonesia mendapatkan akses pasar tambahan dari Cina, Korea dan Jepang untuk produk-produk komoditas asli Indonesia.

‘’Kita akan memperoleh pasar di sektor perkebunan, pertanian, otomotif, elektronik, kimia, makanan, minuman, mesin dan kehutanan,’’katanya

“Berlakunya RCEP, perdagangan terbesar di regional terbesar, diharapkan ini memberikan dukungan terhadap pasar modal,” Tambah Menko Menko Airlangga.  (ltg/fsr)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan