JAKARTA – Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, adanya respon cepat dari pemerintah mengenai merebaknya virus Covid-19 varian Delta mendapat respon positif dari pasar modal indonesia.
Terus membaiknya fundamental ekonomi nasional pada 2021 berpengaruh pada kenaikan pasar yang ditutup pada level 6.581 pada 30 Desember 2021.
Selain itu, dukungan arus modal asing yang masuk ke pasar saham Indonesia mengalami peningkatan dengan nilai USD 2,7 Miliar (ytd) per 30 Desember 2021.
‘’Ini mendorong perbaikan indeks saham pada periode akhir tahun 2021,’’kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Senin, (3/1).
Pada Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia, Senin (3/1), Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa bursa saham IHSG di 2021 mengalami kenaikan.Tingkat return 10, persen.
‘’Ini sebuah angka lumayan tinggi dan kalau dibandingkan dengan Filipina, Malaysia dan Singapura, kita paling atas, ini juga patut kita syukuri,”kata Presiden Joko Widodo.
Untuk investor pasar modal mengalami kenaikan sangat tinggi jika dibandingkan 2017 hanya mencapai 1,1 juta. Namun pada 20211 lalu bisa menembus 7,4 juta investor utama.
Sementara untuk Investor retail yang patut menggembirakan adalah banyak dari anak-anak muda, milenial ikut terjun ke dalam bursa saham.
‘’Kita harapkan ini akan terus membesar dan akan memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita,” ujarnya.
Lebih lanjut Menko Airlangga Hartarto mengatakan, ada salah satu perusahaan yang berhasil melakukan IPO yakni PT Bukalapak.
PT Bukalapak sendiri merupakan perusahaan Unicorn teknologi pertama di Indonesia dengan perolehan fund rise sebesar Rp 21,9 triliun.
Melihat Keberhasilan ini, Airlangga Hartarto optimis perusahaan Unicorn dalam negeri bisa me-launch IPO.
‘’Ini terbesar di Asia, sebesar 21,9 triliun rupiah. Ini perlu dilanjutkan,” kata Menko Airlangga Hartarto. (red)