BANDUNG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung bakal menyiapkan Bandung Tour On Bus (Bandros) malam.
Hal tersebut dipersiapkan lantaran pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2022, Dishub Kota Bandung mencatat mengalami kenaikan penumpang pada angkutan Bandros hingga 30 persen dibandingkan hari biasa.
Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Yudhiana mengatakan bahwa kenaikan penumpang Bandros sudah terlihat sejak dua atau tiga minggu sebelumnya.
“(Animo yang tinggi) Ini berharap bisa berkembang hingga tahun baru, dan libur sekolah selesai kita optimalkan disana,” ujar Yudhiana, saat dihubungi, Jumat (31/12).
Pihaknya menjelaskan bahwa menjelang liburan natal dan tahun baru yang hampir bersamaan dengan libur sekolah, minat wisatawan menaiki Bandros cukup tinggi.
“Alhamdulillah untuk Bandros sudah ada kelihatan peningkatan penumpang seiring dengan liburan natal dan tahun baru dan sekolah,” katanya.
Dengan kenaikan tersebut, Yudhiana mengaku akan mengoptimalkan masa-masa libur anak sekolah.
“Ya mudah-mudahan kita masih ada beberapa waktu, karena libur kan masih sampai awal Januari. Berharap kita maksimalkan, kita optimalkan di musim tersebut,” jelasnya.
Pihaknya mengaku saat ini tengah menyiapkan program “Bandros Malam” untuk lebih menarik lagi minat wisatawan ke kota Bandung. Kata dia, program tersebut pernah dicoba oleh Dishub Bandung, namun, kata dia, minat masyarakat masih kecil.
“Kita juga sudah bersinergi dengan HPI (himpunan pemandu indonesia), ya kita optimalkan untuk yang bandros malam kita coba. Kemarin sudah ada, kita coba satu sampai dua unit. Belum signifikan, tapi mungkin memang harus kita sosialisasikan,” bebernya.
“Ya mudah-mudahan sambil jalan kita ada peningkatan di bandros malam tersebut, kita coba lagi malam tahun baru,” imbuhnya.
Selain itu, Dishub Kota Bandung pun mengalami program penyewaan sepeda “Boseh”. Dengan program tersebut, Yudhiana pun mengungkapkan mengalami peningkatan penggunaan.
“Tapi peningkatannya tidak sebesar Bandros,” ucapnya.
“Untuk boseh kita juga ada beberapa peningkatan penggunaan, namun tidak sebesar bandros. Ya mungkin beda karakter,” pungkasnya. (mg2)