Airlangga Hartarto Sebut IHSG Meningkat dan Nilai Tukar Rupiah Kembali di Masa Pra Pandemi

JAKARTA –  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan,  di sektor keuangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan menggembirakan di akhir tahun ini.

Airlangga Hartarto menyebut,  hingga kini peningkatan  mencapai level 6.500. Bahkan, sebelumnya pertumbuhan IHSG sempat menembus di level 6.723,39.

Kondisi return pasar modal Indonesia mencapai 10% (ytd). Bahkan, nilai tukar rupiah sendiri terhadap mata uang asing  kembali mendekati level pra pandemi.

‘’Kinerja sektor keuangan didukung oleh strategi pendalaman pasar modal yang berjalan baik,’’ jelas Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Kamis, (30/12)

Saat ini, jumlah investor di pasar modal meningkat signifikan menjadi 7,38 juta atau naik 90,32% dibandingkan 2020.

Peningkatan ini terjadi di sisi Initial Public Offering (IPO) sebanyak 54 perusahaan baru melakukan IPO di 2021.

Porsi kepemilikan aset pasar modal Indonesia lebih di dominasi oleh investor domestik. Kondisi ini telah memperkuat fundamental pasar modal terhadap risiko eksternal.

Di sisi domestik turut berkontribusi dalam meredam taper tantrum yang telah terjadi di Semester II-2021.

Airlangga Hartarto menuturkan mayoritas investor pasar modal didominasi oleh penduduk dengan kategori usia di bawah 30 tahun.

‘’Kategori ini memiliki literasi keuangan dan digital yang relatif tinggi sehingga lebih cepat menyerap informasi baru di pasar modal,’’ucanya.

Selain itu, untuk menjaga daya beli masyarakat dan keberlangsungan dunia usaha, Pemerintah juga telah memberikan dukungan melalui berbagai stimulus fiskal.

Melalui program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) tetap akan berlanjut di 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp414 triliun.

Anggaran tersebut akan terbagi untuk Klaster Kesehatan, Perlindungan Sosial, dan Dukungan Korporasi/Usaha.

Pemberian insentif tarif PPh Badan yang lebih rendah, yakni sebesar 19% bagi Wajib Pajak Badan dalam negeri berbentuk Perseroan Terbuka adalah komitmen memperbaiki iklim investasi Indonesia, Termasuk implementasi UU Cipta Kerja.

Pemerintah juga memiliki engine untuk long term investment yaitu Indonesia Investment Authority (INA), yang akan mulai kerja di 2022.

Untuk pengendalian pandemi harus menjadi kunci utama untuk pemulihan ekonomi tahun depan.

‘’Ekspektasi investor akan pemulihan ekonomi telah tercermin di perkembangan pasar modal sepanjang 2021,’’ pungkas Menko Airlangga Hartarto. (rep/fsr)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan