Minimnya CCTV di Persimpangan Jalan Kabupaten Bandung

SOREANG – Camera pengawas atau CCTV kerap kali dimanfaatkan oleh pihak kepolisian untuk mengungkap suatu peristiwa. Namun, di wilayah Kabupaten Bandung sangat minim jumlah CCTV dikarenakan. Hal tersebut disebabkan oleh ketersediaan anggaran yang minim.

Hal tersebut dikatakan, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Isnuri saat di konfirmasi, Rabu (29/12).

Dikatakan Isnuri, adanya kekurangan jumlah CCTV yang cukup banyak.  Hal tersebut disebabkan oleh ketersediaan anggaran. Dijelaskan Isnuri, CCTV itu memerlukan kabel optik sehingga pembiayaannya cukup besar. Meskipun, lanjut Isnuri, untuk penyediaan kabel optik dan servernya sudah ada dukungan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

“Ada beberapa traffic light yang sudah dipasangi kamera pengawas yaitu Simpang Pemda, Simpang Desa Soreang, terus di Tol Seroja, Simpang Gading, di Rancamanyar, daerah Sadu dan Nagreg. Dan kondisinya dalam keadaan baik. Namun, idealnya bisa banyak, karena kita punya banyak simpang, kita punya banyak ruas yang harus kita pantau, mungkin diatas 100 an,” ungkap Isnuri.

Isnuri menyinggung traffic light Simpang Pemda Soreang yang sudah tua. Jadi, onderdilnya susah dicari. Menurutnya, traffic light tersebut dimanfaatkan semaksimal mungkin. Jika bisa diganti maka diganti, tapi bilamana tidak bisa diganti maka hanya akan dilakukan perbaiki.

“Kalau ada anggaran bisa digital, yang sudah komputerisasi itu Simpang Seroja, tinggal dikasih internet maka ATCS berjalan. Satu titik ATCS itu bisa Rp1 miliar sampai Rp2 miliar dengan semua perangkatnya. Sampai sekarang belum ada rencana diganti karena anggarannya,” jelasnya.

Untuk mengatasi kekurangan CCTV tersebut, lanjut Isnuri, Dishub Kabupaten Bandung selalu berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan juga Kementerian Perhubungan agar bisa mendapatkan bantuan teknis tentang CCTV tersebut. Penggunaan CCTV di persimpangan juga dipantau oleh Polresta Bandung, Kodim hingga Dishub Provinsi Jabar.

“Sebenarnya CCTV ini bisa menjadi sumber untuk nanti ataupun barang bukti kronologis kejadian juga bisa, soalnya sudah beberapa kali juga dari pihak kepolisian meminta untuk rekaman tentang kejadian-kejadian,” terangnya.

Apabila melihat rencana kerja (renja) untuk satu hingga dua tahun ke depan, Isnuri menyatakan, belum ada rencana penambahan CCTV tersebut. Apalagi, pihaknya memprogramkan pengadaan CCTV yang bisa langsung mendeteksi plat nomor.

Tinggalkan Balasan