Jembatan Ambruk Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Sebrangi Sungai Gunakan Ban Di Garut

CIANJUR – Ambruknya jembatan Datar Bolang dan Cisarakan di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur seminggu lalu, kamis (23/12) karena diterjang luapan air Sungai Cimaragang, sepertinya belum ada langkah-langkah perbaikan. Masyarakat yang membutuhkan akses untuk melewati sungai tersebut, terpaksa harus menyebrangi sungai menggunakan ban.

Sungai Cimaragang yang menghubungkan dua desa yakni Neglasari dan Gelarpawitan ini, biasanya cukup padat dilalui masyarakat. Kini masyarakat terpaksa mempertaruhkan nyawanya untuk melintasi sungai tersebut.

Warga yang mayoritas petani, teraksa menyebrangi sungai untuk beraktivitas dan membeli kebutuhan pokok sehari-hari. Bahkan anak-anak yang ingin bersekolah juga terpaksa melintasi sungai menggunakan ban karena tidak ada pilihan lain.

“Totalnya ada 14 ke-RT an dari dua desa yaitu Neglasari dan Gelarpawitan. Warga Neglasari yang punya lahan di Gelarpawitan terpaksa lewat sungai pake ban dalam mobil,” ujar Kepala Desa Gelarpawitan, Heri Kuswanto, Selasa (28/12).

Heri Menambahkan, di Neglasari ada siswa sekolah SD, SMP dan SMA yang bersekolah di Gelarpawitan, jadi anak-anak sekolah ini setiap hari kalau berangkat dan pulang sekolah harus menggunakan ban untuk menyebrang sungai.

Kepala Desa Neglasari, Suparman, menegaskan, warganya saat ini sudah mulai kesusahan untuk membeli sembako karena stok di warung banyak yang kosong. “Beli sembako aja warga sudah mulai susah. Banyak warung yang kosong akibat tidak bisa belanja,” ucapnya.

Suparman berharap, pemerintah bisa secepatnya mengambil tindakan terkait perbaikan jembatan tersebut lantaran khawatir ketika terjadi luapan sungai dapat membahayakan warga yang melintas.

“Bisa segera. Kita khawatir kalau sungai besar bisa membahayakan mereka. Kita sudah coba larang tapi namanya kebutuhan mau gimana,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, dua jembatan yang ambruk yakni Jembatan Datar Bolang dan Cisarakan menghubungkan Desa Neglasari, Cibuluh, Cimaragang, Karangwangi, dan Gelarpawitan. Jembatan ambruk Kamis (23/12) sekitar pukul 13.00 WIB akibat luapan Sungai Cimaragang setelah diguyur hujan deras selamat beberapa jam.

Akibat ambruknya kedua jembatan yang menjadi akses utama itu, aktivitas warga di lima desa lumpuh total karena tidak ada lagi jalan alternatif lain.(rdr/rit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan