CIMAHI – Sebanyak 25 pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Cimahi sudah mampu menembus pasar ekspor.
Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan, Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, ada 25 pelaku IKM dan UMKM Kota Cimahi yang sudah mengirim produknya ke berbagai negara di Asia, Eropa hingga Amerika.
“Yang sudah siap ekspor ada 25 IKM dan UMKM. Ada makanan, craft dan fashion,” terang Kepala Bidang Perdagangan pada Disdagkoperin Kota Cimahi, Sri Wahyuni, Selasa (28/12).
Menurutnya, berbagai negara yang memesan produk UMKM dan IKM asal Kota Cimahi. Seperti Singapura, Filipina, Malaysia, Arab Saudi, Turki hingga Amerika Serikat. Produk-produk kuliner, kerajinan hingga busana itu dikirim ke luar negeri dengan menggunakan jasa titipan alias jastip.
Artinya, pelaku UMKM dan IKM di Kota Cimahi belum menjadi eksportir secara mandiri.
“Dengan jasa titipan karena mereka belum siap menyiapkan berkas berkas syaratnya,” kata Yuni.
Pihaknya untuk ke depan akan mendorong pelaku UMKM dan IKM bisa menjadi eksportir. Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya melakukan pelatihan dan pembinaan terhadap mereka.
“Materinya sudah menjurus ke arah ekspor, dari perhitungan biaya pengiriman dan berkas. Saya harap mereka bisa ekspor dengan sendiri atau menjadi eksportir bukan lagi sebagai jasa titipan,” tutup Yuni.
Sementara itu, Kepala Bidang IKM pada Disdagkoperin Kota Cimahi, Dessy Setiawati menambahkan, pemasaran secara daring atau online menjadikan produk asal Kota Cimahi bisa dikenal hingga ke luar negeri.
“Apalagi sekarang kan sistemnya sudah banyak yang beralih ke digital semenjak pandemi Covid-19. Jadi banyak yang pesan dari luar negeri itu secara online,” kata Dessy.
Untuk peluang kedepan, pihaknya akan terus berupaya melakukan pendampingan dan membantu pemasaran produk lokal asal Kota Cimahi.
“Misalnya kalau ada pameran pasti kita libatkan para IKM, UMKM agar semakin dikenal,” pungkas Dessy. (mg3/ran)