JAKARTA – Belum selesai kekhawatiran populasi dunia soal varian Delta dan Omicron, kini sejumlah isu yang dilemparkan para ahli dunia juga menyebut adanya gabungan varian yang disebut dengan istilah Delmicron. Situasi ini tentu membuat populasi semakin khawatir terkait dengan tingkat keparahannya. Meski begitu, istilah varian Delmicron bukan secara resmi ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian itu juga bukan varian baru dan terdaftar dalam daftar varian GISAID sebagai sumber global yang memuat berbagai varian yang terdaftar resmi.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman dengan tegas menyebut isu Delmicron sebagai hoaks. Sejumlah ahli sengaja menggabungkan keduanya dan menyebutnya sebagai satu istilah.
“Delmicron itu hoaks ya, harus diklarifikasi. Delmicron itu lahir dari teori konspirasi, menghubung-hubungkan antara Delta dan Omicron. Kalau bicara varian baru kita bisa pantau di GISAID, tak ada varian rekombinan dua varian,” tegasnya kepada JawaPos.com, Senin (27/12).
Menurutnya, gabungan varian memang mungkin saja terjadi, seperti yang terjadi di Brasil sebelumnya antara varian Gamma dengan subvarian Delta. Akan tetapi itu masih diselidiki apa potensi kedepannya.
“Kalau bicara varian baru, nanti yang beri nama itu WHO, bukan media, atau ahli. Itu kan berurutan sesuai nama Yunani, dan di abjad Yunani tak ada Delmicron, itu hoaks dan tak ada dasar rujukannya,” ujarnya.
Dicky menegaskan masyarakat harus berhati-hati dalam menerima informasi. Jangan sampai informasi yang ada membuat masyarakat resah.
“Kita menghadapi musuhnya bukan hanya varian itu aja, ada varian lain mengancam, tapi ada juga jadi musuh kita bersama, yaitu infodemi atau hoaks. Ini ditangkal dengan literasi. Media harus kerja sama dengan expert agar penting meluruskan,” jelasnya.
Menurut Dicky, istilah lonjakan kasus di mana satu orang terinfeksi 2 varian yang berbeda, tak tepat juga jika varian itu digabungkan. Ia mencontohkan saat varian Delta melonjak, terjadi juga infeksi varian Alfa saat itu.
“Ada infeksi Alfa dan Delta, atau di Brasil ada infeksi Delta dan Gamma, jadi namanya bukan digabung jadi varian Delma atau Delga, tak begitu. Ya tapi memang penyakitnya kan Covid-19,” katanya.