3 Fakultas Unjani Gelar Pengmas Manajemen BUMDes Berbasis ICT

CIMAHI – Tiga fakultas yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan Fakultas Sains dan Informatika (FSI) Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) secara hybrid melalui aplikasi Zoom Meeting di Ruang Simulasi PBB Gedung Jenderal TNI Mulyono FISIP Unjani, Rabu (22/12).

Kegiatan tersebut mengusung tema Pelatihan dan Pendampingan Optimalisasi Manajemen BUMDes Berbasis Web ICT di Kabupaten Bandung Barat.

Dalam kegiatan yang diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan laporan ketua tim pengmas, Dr. Veronika Santi Paramita, SE., M.Si. dalam laporannya, Veronika menuturkan jika kegiatan diawali dengan pelatihan dan pendampingan secara offline lalu dilanjutkan bersama dosen dengan 165 BUMDes.

”Kemudian dikasih tempat untuk upload dan website agar meningkatkan produk atau usaha tersebut. Dan puncak dari acara ini pada tanggal 5 Januari 2022 untuk launching bersama Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani,” ujarnya, disela kegiatan.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Pusat LPPM Unjani Dr. Dadan Kurnia S.IP., M.Si. dalam sambutannya mengatakan, jika pihaknya bersama dengan pemerintahan membantu untuk seleksi pengabdian masyarakat di daerah Bandung Barat.

”Bagaimana sebuah Perguruan Tinggi harus merasakan dekat dengan masyarakat dan berhubungan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” katanya.

”Kegiatan ini dalam bentuk pelatihan berkaitan dengan sistem konsep pemerintahan dengan 165 BUMDes-nya lalu dibantu oleh media lainnya. Agar BUMDes bisa berkembang dan produktivitas dapat meningkat dengan adanya pelatihan ini,” imbuh Dadan.

Kegiatan ini terdiri dari dua sesi, dimana sesi pertama diisi dengan materi bertema Strategi Pengembangan BUMDes oleh empat pemateri, yaitu Dr. Dadan Kurnia S.IP., M.Si., Dr. Veronika Santi Paramita, SE., M.Si., Iing Nurdin, Drs., M.Si., Ph.D, dan Dr. Agustina Setiawan, S.IP., M.Si.

Dari empat pemateri disesi satu, terdapat beberapa poin penting di antaranya, dengan mengatur adanya otonomi daerah, harus mampu mengelola dan mengurus dari perekonomian masyarakat baik berupa sumber daya usaha maupun sumber daya manusia untuk memiliki dampak yang baik dengan strategi intervensi desa.

Tinggalkan Balasan