SOREANG – Asosiasi Perangkat Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bandung diharapkan harus bangkit, pasalnya kondisi di wilayah Kabupaten Bandung masih dalam Pandemi Covid-19. Hal tersebut dikatakan Bupati Bandung Dadang Supriatna usai melantik pengurus Apdesi Kabupaten Bandung, Minggu (19/12) malam.
“Tantangan Apdesi ke depan tidaklah ringan, terutama menghadapi Pandemi dan pasca Pandemi nanti, sehingga harus segera bangkit,” ungkap Kang DS.
Bupati Bandung yang akrab disapa Kang DS itu berharap Apdesi bisa menyampaikan informasi yang penting dan juga utuh terkait kebijakan dan program Pemerintah Daerah yang harus diketahui para Kepala Desa.
Kang DS mencotohkan Apdesi Kabupaten Bandung harus mengetahui program Dinas Tenaga Kerja yang membuka dan membutuhkan lowongan pekerjaan di luar negeri.
Kemudian, Apdesi Kabupaten Bandung juga harus mengetahui program Dinas Koperasi dan UMKM terkait recovery pasca Pandemi agar pertumbuhan ekonomi berjalan cepat
“Melalui Apdesi ini nantinya, harus bisa bekerjasama dengan dinas terkait untuk bisa menyampaikan informasi, sehingga utuh informasi dari pemerintah daerah ini, bahwa kita ada 5,7 triliun rupiah misalkan untuk apa saja, bisa disampaikan kepada publik melalui Kepala Desa dan nanti kepala Desa bisa menyampaikan kepada masyarakatnya, sehingga masyarakat segera mengetahuinya program program yang ada di setiap Dinas dan tidak perlu bertanya lagi,” tegasnya.
Kang DS berharap, kerja sama antara Asosiasi Perangkat Desa Indonesia atau Apdesi dengan pemerintah daerah terus ditingkatkan. Menurutnya, harus menjadi lokomotif dan jembatan penyampai komunikasi antara para Kepala Desa hingga sampai kepada dirinya sebagai Bupati atau Kepala Daerah.
“Pembangunan itu berada di desa. Jadi kalau kita tidak berkomunikasi dan bersinergi dengan baik, maka rencana apapun tidak akan berjalan sukses. Saya juga pernah mengalami menjadi Kepala Desa, jadi tahu persis apa saja yang harus dilakukan oleh para Kepala Desa,” jelasnya.
Sementara itu Ketua DPC Apdesi Kabupaten Bandung, Dedi Bram mengakui perhatian Bupati Dadang Supriatna yang sangat tinggi untuk pemerintahan Desa.
Dedi Bram mencontohkan, saat kampanye, Bupati menjanjikan tambahan anggaran Desa sebesar 50 juta rupiah. Tapi pada kenyataannya, ternyata jumlahnya yang diterima setiap desa pada ADPD lalu lebih besar, yaitu hampir 95 juta rupiah.