KUALA LUMPUR – Maritime Rescue Sub Centre (MRSC) Johor Bahru, Malaysia menemukan tujuh mayat korban insiden kapal karam yang membawa 50 pendatang asing tanpa izin (PATI) di Tanjung Balau, Rabu (16/12), pada hari kedua pencarian korban.
“Sejauh ini jenis kelamin korban yaitu lima laki-laki dan dua orang wanita,” ujar Wakil Direktur Operasi Badan Penegakan Maritim Malaysia, Maritim Negeri Johor, Kapten Maritim Simon Templer Lo Ak Tusa, di Johor Bahru, Kamis.
Dia mengatakan dengan penemuan ini menjadikan jumlah keseluruhan korban sebanyak 32 orang, yaitu 14 korban selamat dan 18 korban meninggal dunia.
Maritim Malaysia bersama lembaga terkait telah melanjutkan operasi cari selamat hari kedua untuk menemukan sisa korban lebih kurang 18 orang yang masih belum ditemui akibat insiden kapal karam yang membawa lebih kurang 50 PATI di Tanjung Balau yang dipercayai dari Indonesia menuju ke Malaysia.
“Operasi dimulai pada jam 07.00 pagi dengan jangkauan 147 batu nautika pencarian di laut sekitar perairan Tanjung Balau dengan kekuatan aset Kapal Maritim (KM) Tegas dan bot petir 50 Maritim Malaysia serta aset-aset dari lembaga sahabat yang lain,” katanya.
Operasi melibatkan 133 petugas terdiri dari Angkatan Tentara Malaysia (ATM), Polisi Diraja Malaysia (PDRM), Pasukan Polisi Marin (PPM), Angkatan Pertahanan Umum Malaysia (APM) serta Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM).
Maritim Malaysia senantiasa meminta informasi dari seluruh komunitas maritim untuk melaporkan semua peristiwa darurat di laut melalui telepon ke MERS 999 atau Pusat Operasi Maritim Malaysia Negeri Johor pada nomor 07-2199401.
Sementara itu, Satgas KJRI Johor Bahru, Jumat (17/12), akan melanjutkan penyisiran ke lokasi tempat kapal karam tersebut di Tanjung Balau. (ANTARA)