Bandara Ngloram bisa menjadi alternatif konektivitas dan aksesibilitas bagi masyarakat di Jawa Tengah di antaranya di Blora, Bojonegoro, dan sekitarnya.
Sebelumnya Bandara Ngloram adalah bandara milik PT Pertamina (Persero) yang dibangun untuk menunjang operasional perusahaan dan sudah tidak beroperasi lagi sejak tahun 1984.
Bandara Ngloram dibangun kembali oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada 2019 hingga 2021 menggunakan APBN.
Kemenhub melakukan pengembangan perpanjangan landas pacu, pelapisan, pembuatan taxiway, apron, pagar pengaman, dan terminal penumpang dengan anggaran senilai Rp132 miliar.
Desain pembangunan terminal bandara teresbut merupakan hasil karya arsitek pemenang sayembara desain bandara.
Bandara Ngloram memiliki landas pacu sepanjang 1.500×30 meter, taxiway 142×23 meter, apron 90×60 meter, dan terminal penumpang seluas 3.526 meter persegi.
Bandara ini menampung pendaratan pesawat ATR 72. Bandara Ngloram memiliki terminal penumpang seluas 3.600 meter persegi yang memuat kapasitas hingga 210 ribu penumpang per tahun.