5 Orang Berstatus Probable Omicron, 3 WNA dan 2 WNI

omicron di indonesia
Infografis riwayat kasus pertama varian Omicron di Indonesia
0 Komentar

JAKARTA – Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam siaran pers daringnya, mengumumkan adanya 5 orang yang dinyatakan probable Omicron. Menkes menyebut, Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 5 orang tersebut telah dilakukan dan tinggal menunggu hasilnya dalam 3 hari ke depan.

Mereka yang kini berstatus probable omicron adalah 3 orang WNA asal China, dan 2 orang WNI dengan riwayat perjalanan Inggris dan Amerika Serikat.

Dari 3 WNA China tersebut, terdapat 126 kontak erat. Mengingat mereka adalah satu penumpang dalam penerbangan pesawat.

Baca Juga:Kurangi Perilaku Berisiko dengan Self-Awareness Ala Andien AisyahHair Growth Cell, Solusi mengatasi Rambut Rontok

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, dr Steaven Dandel MPH mengatakan, kini sedang dilakukan tracking kepada 125 kontak erat tersebut.

“Semua teman satu pesawat mereka semuanya dikarantina. Tidak diizinkan melanjutkan perjalanan,” kata Steaven, seperti dilansir dari Manado Post.

Dijelaskan dia, mereka adalah tenaga kerja asing yang transit di Sulawesi Utara dan akan menuju beberapa lokasi proyek strategis nasional.

“Semuanya diswab lagi untuk whole genome sequencing, kita juga perluas untuk mengantisipasi kemungkinan warga lokal yang kontak,” tuturnya.

Lalu, bagaimana menentukan mereka propable terinfeksi varian Omicron?

Dijelaskan Steaven, saat melakukan swab dan pemeriksaan PCR sudah menggunakan reagen khusus dari Kementerian Kesehatan.

Menunggu Whole Genome Sequencing
Reagen ini, dapat mendeteksi gen S di Sars Cov-2 yang menjadi indikasi awal, memiliki propabilitas terhadap Omicron.

Kendati demikian, untuk mengkonfirmasi itu varian Omicron atau bukan, tetap harus dilakukan pemeriksaan dengan WGS.

Baca Juga:Seminar Hypnobirthing, Dukungan Untuk Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Di SubangPolisi Ungkap Tindak Pidana Pencucian Uang senilai Rp338,8 miliar Dari Kasus Narkoba

Sampel yang propable itu, telah dikirimkan ke Litbangkes untuk diperiksa dan diurai komponen genetiknya.

“Pemeriksaannya biasanya 2 minggu, tapi karena ini prioritas hasilnya keluar 3-4 hari,” ungkapnya.

Sebagai antisipasi, pihaknya sudah melakukan karantina terpusat di RS Lapangan.

Meski berstatus probable, namun umumnya mereka tidak bergejala. (yud)

0 Komentar