BANDUNG – Sentra Rajut Binong Jati atau yang saat ini lebih dikenal Kampung Rajut Bandung sudah ada sejak tahun 1960an. Pelaku industrinya pun hingga saat ini sudah turun temurun berbagai generasi. Bahkan dari pembuatan bahan rajut pun sudah ada yang menggunakan mesin modern.
Berada di tengah kota Bandung, wisatawan yang ingin berbelanja bisa mengakses Sentra Rajut Binong Jati dengan mudah. Pintu masuknya bisa melalui Jalan Gatot Subroto di samping pasar tradisional Binong.
Jika memasuki kawasan tersebut, wisatawan akan disajikan beberapa toko dan produksi pakaian berbahan rajutan. Berbagai model pakaian rajut untuk wanita maupun pria ada di lokasi tersebut. Dari mulai kardigan, sweater, kerah v, oblong, kerah bulat, pakaian rajut sablon hingga bordil.
Pada masa tahun 1960an, usaha rajut di kawasan Binong diawali oleh adanya kerjasama dari warga Tionghoa dan warga setempat yang ingin membuat usaha rajut. Bahkan pada dahulu usaha rajut tersebut diawali dengan mesin tradisional.
Usaha rajut tersebut mengalami perkembangan yang pesat. Hingga pada masa akhir tahun 1990an pengrajin atau pengusaha pembuat rajut semakin bertambah. Dari awalnya yang hanya segelintir orang, hingga bisa menjadi ratusan orang.
Tidak hanya menjadi perusahan besar, namun masyarakat yang berada di gang-gang kecil pun turut ikut memproduksi membuat rajut. Bahkan tidak jarang kawasan rajut Binong menjadi sumber rezeki bagi orang di daerah tersebut, bahkan beberapa karyawan yang berada di luar kota Bandung.
Berkembangnya pengusaha rajut di daerah tersebut, tepat pada tahun 1998 sampai tahun 1999 generasi pembuat atau pengusaha rajut di Binong Jati mulai bermunculan dengan generasi ke tiga setelah nenek dan orang tua mereka pada tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu Pemilik Saung Rajut, Asep mengatakan bahwa produksi rajutnya sudah ada turun temurun dari neneknya. Kata dia, dari mulai mesin tradisional sampai saat ini menggunakan mesin teknologi modern.
“Saung Rajut ini sudah masuk ke generasi ketiga, ya saya lah generasi ketiganya. Alhamdulillah dari saat ini dari mesin pun sudah pakai yang modern menggunakan komputer,” ucap Asep saat ditemui di Saung Rajut, Senin (13/12).