BANDUNG – Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Kusmana Hartadji memaparkan capaian program One Pesantren One Product (OPOP) kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Tutus–sapaan Kusmana Hartadji menyampaikan, program OPOP di tahun 2021 ini telah memasuki penyelenggaraan tahun ketiga.
“Program OPOP untuk membangun kesadaran dan mendorong pesantren di Jabar memiliki bisnis,” ucap Kusmana Hartadji saat akan melepas produk pesantren ekspor ke Dubai di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (13/12).
Dijelaskannya, sejak tahun 2019 program OPOP telah penyalurkan rangkaian bantuan ke pesantren se-Jabar. Berupa penguatan modal usaha, akses permodalan, pengembangan keterampilan dan akses pemasaran kepada 2.574 pesantren penerima manfaat.
“Tahun 2019 sebanyak 1074 pesentren, tahun 2020 sebanyak 5.00 pesantren dan tahun 2021 sebanyak 1.000 pesantren,” jelasnya.
Program unggulan OPOP daei 10 sektor usaha pesantren yaitu fesyen, jasa dan pelayanan, kerajinan tangan, makanan, minuman, perdagangan, perikanan, perternakan, pertanian dan lainnya.
Ia pun memaparkan perjalanan memasarkan produk pesantren hingga bisa ekspor ke Dubai.
Pada tahun 2019, pesantren role model OPOP mengikuti Halal Expo di Istabul Turki dengan membawa produk unggulan masing-masing pesantren. Mulai dari produk pertanian, fesyen, perikanan, kesehatan, kerajinan, olahan makanan dan minuman, wisata halal.
“Kehadiran pesentren di Ajang Internasional ini menjadi pusat perhatian. Karena produknya dan model bisnisnya di pesantren,” ucapnya.
Pada tahun 2021, pesantren Daarut Tauhid mengikuti Dubai Expo dengan membawa katalog dan produk pesantren OPOP 2019-2010. Lebih lanjut, ia menerangkan, produk pesantren dipasarkan dan dipresentasikan dihadapan KJRI Dubai, ITPC Dubai dan Calon Buyer.
Hasil dari Dubai membawa pulang beberapa PO. Dari perusahaan importir Dubai. Yakni Epicstar Grup permintaan buah-buahan seperti manggis, rambutan dan jengkol. Serta beberapa produk fesyen.
“Ekspor manggumus 600 kg, rambutan 300 kg, Jengkol 50 kg dipenuhi pesantren Al-Itiffaq. Untuk ekspor sarung, mukena, pecu ketu, kopiah dan baju dipenuhi oleh pesantren Daarut Tauhid,” pungkasnya. (win)