BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung memberikan penhargaan kepada 12 Pemuda Kota Bandung yang dianggap memiliki berprestasi dan mempunyai kapasitas mengembangkan wirausaha.
Apresiasi diberikan kepada Pemuda Kota Bandung yang memiliki wirausaha terbagi dalam tiga pemuda terbaik dari empat kategori, yakni bisnis dan kewirausahawan, kepemimpinan, kreativitas dan inovasi, dan social impact (pemberdayaan kepada masyarakat dari para pemuda).
Pemberian penghargaan kepada pemuda Kota Bandung dilakukan oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Wakil Ketua 2 DPRD Kota Bandung, Achmad Nugraha, dan Kepala Dispora Kota Bandung, Edy Marwoto.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengapresiasi para pemuda Kota Bandung tersebut karena di masa pandemi Covid-19, tidak berhenti untuk berinovasi dan berkreasi, dan diharapkan para pemuda bisa menjadi pemicu dalam upaya pemulihan ekonomi paska pandemi Covid-19.
“Mulai tahun depan kita berharap bisa memulai pemulihan ekonomi. Karena bagi Kota Bandung, pandemi Covid-19 dampaknya sangat luar biasa. Pada 2020 dan 2021 ini, potensial lost Pendapatan Asli Daerah lebih dari Rp 1 triliun,” katanya saat membuka acara.
“Sehingga Pemkot terus memberikan relaksasi ekonomi dan selalu mendorong terutama UMKM atau pemuda saat ini untuk terus berinovasi, berkreasi. insyaallah Pemerintah Kota akan hadir,” lanjutnya.
Yana mengungkapkan, karena pandemi Covid-19 banyak warga yang pekerjaan tetapnya terdampak seperti harus berhenti atau diberhentikan. Sehingga mereka berwirausaha atau memiliki usaha baru.
“Kami selalu dorong mereka untuk terus berinovasi berkreasi, Pemkot akan hadir, misalkan teman-teman menciptakan jenis produk kuliner baru, lewat Dinas KUKM dapat melakukan pendampingan,” ucapnya.
“Kemudian Disdagin akan memberikan secara gratis nutrition pack atau uji mutu, PIRT di Dinas Kesehatan, sertifikat halal, semua diberikan gratis, termasuk kami membantu dari sisi pemasaran,” katanya.
Beberapa waktu lalu, Pemkot Bandung juga mengadakan business matching melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di berbagai negara, untuk mendapatkan pembeli seperti para pengusaha Departement Store sehingga dapat berhubungan langsung dengan pelaku usaha.
“Kita kumpulkan 15 pengusaha baik kuliner, craft, fesyen. Kita melakukan video conference dengan calon pembeli dari luar negeri. Kita perlihatkan satu per satu produknya, pada saat dia tertarik, dia akan bicara dengan pemiliknya,” kata Yana.