BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan disisa masa baktinya, berencana untuk bentuk kampung wisata di 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung. Adanya launching kampung wisata di Kecamatan Cinambo, Rabu (1/12) merupakan salah satu bentuk untuk membangun kampung wisata di Kota Bandung.
“Jadi hari ini kita meluncurkan launching Kampung Wisata Literasi untuk Cinambo, kita membangun wisata di Kota Bandung ini nanti setiap Kecamatan di masa kepemimpinan saya, semuanya harus mempunyai Kampung Wisata,” ujarnya di Jl. Rumah Sakit, Kota Bandung.
Dalam pembentukannya tersebut, Wali Kota Bandung ini menyebut bahwa harus disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada.
“Tapi tentu nanti (pembentukan Kampung Wisata), itu harus disesuaikan temanya dengan kearifan lokal termasuk di sini (Kecamatan Cinambo) sudah dilaunching yaitu kampung Wisata Literasi yang sejak tahun 2003 di Cinambo sudah berjalan literasinya,” ucapnya.
Dengan diberikannya nama literasi di Kampung Wisata Kecamatan Cinambo, Oded berharap masyarakat di sana bisa lebih piawai dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan yang ada.
“Saya harap namanya literasi itu tentu masyarakat terus dibina oleh struktur pengurusnya, jadi agar masyarakat juga punya kemampuan dan membaca, menulis dan menghitung, dan juga yang lainnya. Termasuk juga ekonomi bagus. Jadi saya harap mudah-mudahan hadirnya ini bisa mendongkrak masyarakat untuk mengembangkan kemampuan-kemampuannya,” tuturnya
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mengatakan saat ini sudah ada 4 kampung wisata yang telah di launching oleh Pemkot Bandung.
“Dengan ini ada 4 kampung wisata, dan target itu ada 8 kampung wisata yang akan kita launching sampai 2023 nanti. Tetapi rencana di 2022 itu ada dua yang akan kita jadikan kampung wisata,” ujarnya ditempat yang sama.
Kenny juga menambahkan, dalam membentuk kampung wisata di Kota Bandung, pihaknya akan melihat terlebih dahulu kriteria yang sudah diterapkan di kampung tersebut.
“Jadi nanti itu kesiapan dari wilayahnya, nanti kita tinggal datangi lihat kriteria nya, apa sudah terpenuhi atau belum, dan yang pasti salah satunya adalah masyarakat yang sangat aktif. Jadi pengembangan wisata ini berbasis kepada masyarakat dari akar rumput bukan dari Pemerintah,” pungkasnya. (mg4)