TASIK – Selama kurun waktu 10 bulan, yakni dari Januari hingga Oktober 2021 terdapat 78 kasus baru pengidap HIV/ AIDS di Kota Tasik Malaya. Dari data itu pelaku homoseksual atau penyuka sesama jenis masih mendominasi dalam penularan HIV/AIDS.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, jumlah total temuan HIV/AIDS sejak tahun 2004 tercatat sudah 881 kasus.
Dari jumlah 78 orang kasus baru HIV/AIDS, 52 orang di antaranya memiliki kondisi yang sudah berat dan masuk kategori pengidap HIV/AIDS. Di luar jumlah tersebut, tercatat ada 7 orang yang meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra menyebutkan proses penularan virus tersebut masih didominasi oleh hubungan seksual gay atau pelaku homoseksual.
“Memang tren penularannya masih di hubungan seksual, khususnya sesama jenis,” ucapnya kepada Radar, Selasa (30/11/2021).
Maka dari itu, penderita di kasus HIV/AIDS pun kebanyakan merupakan laki-laki dengan jumlah 64 orang. Sementara 14 sisanya merupakan perempuan. Berdasarkan hasil pendataan, 51 penyebaran melalui hubungan homoseksual (LSL), 20 hubungan heteroseksual.
Selebihnya yakni karena hubungan biseksual, faktor keturunan dan lainnya. diakibatkan karena beberapa faktor dari mulai PSK, pelanggan WTS, keturunan dan lainnya.
Dari kelompok umur, masyarakat yang terjangkit HIV/AIDS berada di umur produktif. Yakni rentang usia 21-30 sebanyak 36 kasus dan usia 31-40 sebanyak 24 orang. Dari segi jumlah kasus baru, sementara ini masih di bawah jumlah tahun 2020 yang mencapai 96.
Namun meski pun terlihat menurun, namun bukan berarti bisa dibilang aman karena jumlah itu baru yang ditemukan saja.
Menemukan penderita HIV/AIDS bukan hal mudah, karena masyarakat tidak mau terbuka. Bahkan orang yang sudah terindikasi pun harus dipastikan kesiapannya secara mental. “Karena ada risiko dia melakukan hal di luar kendali ketika mengetahui statusnya positif HIV/AIDS, entah itu bunuh diri atau sengaja menularkan ke orang lain,” ucapnya.
Tetapi pada prinsipnya, orang yang sudah terlanjur terjangkit HIV/AIDS harus tetap punya semangat hidup. Salah satunya, dengan disiplin menjalani pengobatan untuk menekan efek negatifnya. “Di kita ada yang sudah 15 tahun mengidap HIV/AIDS, tapi sampai sekarang tetap hidup secara normal karena disiplin mengonsumsi obat,” terangnya.