BPBD Cianjur Minta Wilayah Selatan waspada Bencana Longsor dan Banjir

CIANJUR –  Memasuki Musin penghujan, warga wilayah selatan Kabupaten Cianjur diminta untuk waspada terhadap bencana longsor dan banjir.

Sekretaris BPBD CianjurBPBD Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan, bencana longsor dan banjir diprediksi bisa saja terjadi. Hal ini berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG.

‘’Puncak musim hujan akan terjadi pada Desember hingga Januari, merata di seluruh Indonesia termasuk di Cianjur, sehingga berpotensi terjadinya bencana longsor dan banjir,’’katanya seperti dilansir antaranews.com, Senin, (29/11)

Menurutnya, wilayah selatan merupakan wilayah zona merah bencana yang setiap musim hujan rentan terjadi bencana longsor dan banjir, pergerakan tanah, gelombang tinggi hingga puting beliung.

‘’Jadi kewaspadaan warga di selatan dan wilayah lainnya harus lebih ditingkatkan,” katanya.

BPBD Cianjur mencatat selama satu pekan terakhir, bencana alam longsor melanda sejumlah kecamatan di wilayah selatan.

‘’Campaka Mulya, Sukanaraga, Pagelaran, Sindangbarang, Cidaun dan Kecamatan Takokak, dimana longsor terjadi setelah hujan turun deras dengan intensitas lebih dari 5 jam,’’ucap Rudi.

Hingga saat ini, pihaknya terus melalukan sosialisasi dan mengedukasi warga terkait kebencanaan agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir, terutama korban jiwa, termasuk segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana.

“Kami juga melengkapi berbagai sarana dan prasarana penunjang penanganan cepat ketika terjadi bencana, seperti kendaraan operasional dan perlengkapan gergaji mesin, termasuk mengupayakan alat berat milik sendiri karena selama ini mengandalkan milik Dinas PUPR Jabar,” katanya.

Sedangkan terkait penanganan bencana alam longsor yang terjadi di Kecamatan Takokak, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menurunkan alat berat, agar jalan penghubung antar desa yang tertutup longsoran dapat dilalui kendaraan.

“Tebal dan panjangnya longsoran, membuat petugas gabungan dibantu warga kesulitan untuk membuka kembali jalan utama antar desa tersebut. Kami masih menunggu laporan, katanya hari ini, sudah dapat dilalui kendaraan roda dua,” katanya. (antara/red)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan