BANJAR – Kabar hilangnya tiga santri Pondok Pesantren Al Azhar Citangkolo Kecamatan Langensari Kota Banjar, yang kabur bersama anak punk sejak 28 Oktober lalu, akhirnya dua orang sudah ditemukan. Sementara satu orang lagi masih dalam pencarian.
Dua santri tersebut adalah Zainuri Iskandar dan Dika Aprianto. Sedangkan santri yang belum ketemu bernama Hasan Abdulah.
Zainuri sudah ditemukan di Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Zainuri dijemput pihak pesantren bersama orang tuanya pada Selasa (23/11/2021) malam. Kini remaja 14 tahun itu hidup bersama keluarganya di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan Dika Aprianto sudah pulang ke rumah orang tuanya di Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah beberapa hari yang lalu. ”Alhamdulillah Dika sudah ditemukan dan pulang langsung ke rumahnya. Tinggal Hasan yang belum ketemu,” kata Pengasuh Pondok Kobong Laki-Laki Ponpes Al Azhar Gus Ahmad Bananu Syafiq kepada radartasik.com, Selasa (30/11/21).
Berdasarkan keterangan dari Dika, menurut Gus Ahmad, saat berada di rumah Elin di Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap, Dika dan Hasan kabur ke daerah Cilacap kota ikut bersama Jarwo. Selama bersama Jarwo, mereka berdua ikut mengamen mencari uang. Namun, entah kangen sama orang tua, Dika memberanikan diri pulang sendiri ke rumah orang tuanya.
”Sementara Hasan masih ikut sama Jarwo (anak punk) yang sering mangkal di wilayah Cilacap Kota, dekat terminal,” jelasnya. Gus Ahmad sudah berkomunikasi dengan Elin untuk menanyakan nomor kontak atau alamat tinggal Jarwo. Namun, Elin mengaku tidak mempunyai nomor kontak dan tidak tahu Jarwo tinggal di mana. ”Kita juga coba cek ke terminal yang dimaksud Dika, namun tidak ada yang tahu nama Jarwo. Mungkin panggilan akrab,” tutur dia.
Gus Ahmad menjelaskan orang tua Zainuri sudah datang ke pondok memberi kabar bahwa untuk sementara waktu anaknya tinggal di rumah sampai kondusif. Sementara orang tua Dika, tambah dia, belum memberi kabar akan datang ke pondok. Meski begitu, pihak pesantren akan menunggu dan menerima kembali mereka sebagai santri jika kondisinya kondusif.