BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M Danial menanggapi kejadian tiga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung dari fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang melakukan walk out atau keluar pada saat melaksanakan rapat paripurna mengenai Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) pada Jum’at (26/11) kemarin.
Oded menyayangkan adanya aksi walk out tersebut. Pasalnya, menurut dia, aksi tersebut tidak seharusnya terjadi karena pembahasan RAPBD telah dipahami oleh setiap fraksi.
“Jadi Itu kan sesungguhnya rapat-rapat banggar itu diwakili oleh fraksi-fraksi, maka seharusnya menurut saya (Oded M Danial) yang pernah di Dewan (DPRD) seharusnya itu tidak terjadi seperti itu. Karena seharusnya sampai ke anggota fraksinya,” ucapnya saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Senin (29/11).
Dengan adanya hal tersebut, Oded mengukapkan, ketidaksetujuan RAPBD tersebut seharusnya disampaikan secara internal di rapat-rapat Banggar. Sehingga, ia menilai apa yang dilakukan oleh fraksi PSI adalah suatu hal yang aneh dan tidak mengetahui substansi dari RAPBD.
“Seharusnya di rapat-rapat banggar disampaikan di situ, kalau gitu (walk out) kan aneh, berarti tidak tahu substansi,” ungkapnya.
Maka dari itu, adanya tuduhan dari PSI yang mengatakan bahwa porsi RAPBD tidak pro rakyat, Oded menilai bahwa hal tersebut adalah keliru. Bahkan menurutnya, RAPBD yang disusun telah mengedapankan pembangunan untuk Kota Bandung.
“Secara struktur APBD, antara belanja pegawai dan pembangunan tetap masih tinggi pembangunan. Urusan UHC, kesehatan, pendidikan, tinggi-tinggi di atas dari target yang diamanatkan UU,” ujarnya.
Dengan adanya hal tersebut, ia menuturkan bahwa dirinya mengaku berani mempertanggungjawabkan substansi dari struktur RAPBD tersebut.
“Dia harus baca dulu, dia kan tidak baca, berani diskusi. Saya sebagai Wali Kota, mana yang tidak pro rakyat,” pungkasnya.
(Mg4/wan).