Mengajak Anak Lain Bermain
Karena excited bertemu teman sebaya, si kecil ingin bermain bareng beberapa pengunjung anak. Minta si kecil menanyakan langsung, misalnya, ”Kak, aku boleh bareng mainnya sama kamu?”
Menjaga Kebersihan Sekitar
Salah satu reminder yang bisa disampaikan kepada anak adalah playground tersebut juga digunakan orang lain. Jika anak membuang sampah sembarangan, yang kerepotan petugasnya.
Ketika Anak Berselisih dengan Sebayanya
Ini memang agak tricky. Kalau keadaannya genting, langsung pisahkan mereka. Cek apakah ada luka pada anak maupun rekannya. Ajak anak ke spot yang tidak bising, lalu tanyakan penjelasan darinya. Setelah anak lebih tenang, tanyakan apa sudah mau berbaikan dengan temannya tadi.
Ketika anak didorong temannya hingga terjatuh, cek kondisinya. Jika situasi memungkinkan, saya prefer anak menyelesaikan masalahnya sendiri. Jika teman yang mendorongnya usianya lebih besar, ortu bisa mengingatkan secara baik-baik. ”Kenapa kakak tadi ngedorong? Itu enggak baik, bisa berbahaya”. Atau, jika ortu si anak tersebut ada di dekat situ, bisa disampaikan kepada orang tuanya mengenai situasi yang baru saja terjadi. Tentu, secara baik-baik pula.
Begitu pula ketika anak kita yang bersalah, dampingi untuk say sorry serta kita sebagai parent minta maaf juga kepada orang tua si anak tersebut.
Jangan Memaksa Anak Mengikuti Kemauan Ortu
Mengajak anak ke playground tujuannya supaya dia refreshing, happy. Terkadang ortu ingin anak menjajal banyak permainan padahal yang dia suka hanya satu-dua. Atau, ortu sibuk mengarahkan anak untuk difoto dan divideo. Biarkan si kecil menikmati momen bermainnya secara natural.
Menjelang Sesi Bermain Selesai
• Ingatkan si kecil untuk tidak membawa barang-barang yang ada di playground meski sangat dia sukai. Reminder bisa diberikan sekitar 15 menit jelang sesi bermain selesai.
• Say thanks kepada petugas playground. Terkesan simpel, tapi itu bisa membentuk sikap dan perilakunya untuk menghargai orang lain.
(jawapos.com)