UMK Kota Bandung Akan Naik, Tapi Begini Kata Wali Kota

BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M Danial menyampaikan bahwa Upah Minimum Kota (UMK) pada tahun 2022 akan dinaikkan sekitar 3 persen.

Menurutnya, adanya rencana kenaikan UMK tersebut akan ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hanya saja, lanjut Oded, pihaknya akan terus berupaya dalam merekomendasikan kenaikan UMK di Kota Bandung.

” Tiga koma berapa gitu ya (kenaikan UMK), jadi nanti keputusan ada di Provinsi kan (Pemprov), tapi rekomendasi dari kita (Pemkot Bandung),” ucapnya saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jum’at (26/11).

Dengan adanya permintaan dari buruh yang menuntut kenaikan UMK hingga 10 persen, Oded menjelaskan bahwa hal tersebut ada aturannya. Bahkan, lanjut dia, angka tersebut sudah disampaikan kepada pihak Provinsi oleh Pemkot Bandung. Hal itu juga sudah dibahas dengan Dewan Pengupahan.

“Bahwa sesungguhnya, angka yang sudah sampaikan ke Provinsi itu (Pemprov Jabar) itu sudah dibahas di Dewan Pengupahan. Yang dimana Dewan Pengupahan itu unsurnya, dari pihak Pemkot ada, APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) juga ada, pengusaha juga, dan dari pihak buruh juga ada. Dan itu adalah hasil dari rapat mereka,” ujarnya.

Dari adanya hasil rapat dengan Dewan Pengupahan tersebut, kata Oded, mereka telah sepakat untuk menaikkan UMK sekitar 3 persen.

“Jadi dari hasil rapat terakhir mereka kemarin sambil merekan (buruh) demo, jadi hasilnya yang semalam saya tandatangan. Di samping ada usulan yang tadi yang sudah disepakati Dewan Pengupahan, tapi di situ juga ada poin tentang aspirasi mereka. Tapi bukan 10 persen kok, mereka rasional. Kalau tidak salah masih 3 persen koma sekian,” ungkapnya.

Namun, Oded juga mengatakan jika kenaikan UMK tersebut sekitar 3 persen, maka akan sama seperti tahun kemarin.

“Sepertinya iya (sama seperti tahun kemarin), jadi tidak terlalu jauh,” ucapnya.

Namun, dengan adanya hal tersebut dirinya sangat mengapresiasi aksi para buruh yang meminta UMK di Kota Bandung naik.

“Tapi saya apresiasi ya ke buruh di Kota Bandung, yang di mana teman-teman ketika menyampaikan aspirasinya mereka tidak anarkis, bagus, dan mereka sangat komunikatif ya. Bahkan sebelum ada penetapan di bulan November, penentuan UMK itu mereka sudah beberapa kali ketemu saya,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan