BANDUNG – Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung berencana mengadakan operasi pasar terkait kelangkaan minyak goreng. Namun sebelumnya, Disdagin masih harus mengadakan rapat dengan Aprindo, pengusaha Ritel, dan Dinas UMKM.
Kadisdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan, rapat tersebut bertujuan untuk mengetahui jumlah sasaran operasi pasar.
“Itu rencana besok (23/11), ada rapat lagi dengan teman-teman Aprindo, Ritel juga dan Kadis UMKM (Atet Dendi Hendiman). Sasarannya nanti ke pedagang PKL (Pedagang Kaki Lima). Jadi kami pantau (Disdagin), baru besok berapa yang perlu disediakan,” ujarnya saat dihubungi, Senin (22/11).
“kemungkinan besok atau Rabu (melakukan rapat) undang dari Ritel. Agar ketahuan berapa kuota yang akan dialokasikan, jumlah minyak goreng yang disediakan,” tambahnya
Disinggung soal waktu pelaksanaan operasi pasar, Elly mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu rapat dengan pengusaha ritel.
“Kami akan bahas dalam rapat kepastiannya. Jelasnya dua hari, dan besok akan dirapatkan dulu,” ungkapnya.
Elly menuturkan, pihaknya akan memastikan kegiatan operasi pasar dilaksanakan di bulan Desember 2021.
“Desember pastinya, dan itu di minggu pertama kami akan alokasikan,” tuturnya.
Saat operasi pasar nanti, masing-masing konsumen akan dibatasi pembeliannya.
Elly mengungkapkan bahwa masing-masing konsumen berhak membeli minyak goreng dengan maksimal sebanyak dua bungkus minyak goreng berukuran dua liter.
“Jadi teman-teman ritel akan rapat sendiri. Dan pembelian juga maksimal satu orang konsumen itu hanya boleh membeli dua pcs (bungkus) yang berukuran dua liter,” pungkasnya beberapa waktu lalu.
(Mg4).