Namun Trimulia sendiri tidak akan puas dengan sistem mereka dan akan terus mengkaji pertandingan sebelumnya. “Kami masih harus adjustment lagi soal kekuatan lawan, kami sendiri lebih banyak memperbaiki rebound dan akan meminimalisir foul, catatan itu yang kami pelajari dari lawan SMAN 1 Bogor,” jelas Peny Setiadi selaku pelatih Trimulia.
Dari sisi lawan, susunan pemain solid yang dimiliki BPK Penabur Cirebon juga cukup komplet. Nathaniel Richard, kapten BPK Penabur Cirebon telah membukukan 16 assist. Sementara dua pemain mereka Marcellinus Purwatama telah menyumbang 11,3 ppg dan Likemo Victor Deo menceploskan 10,5 ppg.
Coach Hengky menaruh kepercayaan besar pada bigman timnya di laga final nanti. Dari segi kemampuan, Terrell Ayers memimpin perolehan block seri Jabar dengan torehan 5 block, serta di posisi kedua perolehan top rebound leaders dengan total 39 rebound.
Tapi, ketika bersua SMAN 9 Bandung, efektivitas bigman mereka sempat goyang. Terrell terkena foul trouble dan seringkali harus dicadangkan, sementara Zihad Visabilillah dikeluarkan karena fouled out.
Salah satu bagian besar dalam perjalanan kemenangan BPK Penabur Cirebon adalah kemampuan adaptasi tim. Pemain bench memberikan kontribusi besar di laga kontra SMAN 9, kendati bermain tanpa bigman. Rotasi small man pun pada akhirnya digunakan dan terbukti efektif menjaga keunggulan.
Apapun hasilnya, kedua tim telah mengusahakan yang terbaik. “Just enjoy the game, tidak ada yang tahu apa hasil di final. Kalau ada kesempatan kenapa tidak kami ambil buat juara,” pesan coach Peny kepada anak didiknya di Trimulia. (*)